Gadis Cantik Ini Siap Berjihad demi Etnis Rohingya

Putri Khairunnisa saat berada di atas mobil orasi di Kedubes Myanmar.
Sumber :
  • Eduward Ambarita - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Gelombang kecaman atas tragedi pembantaian terhadap etnis Rohingya di Myanmar di terus berlangsung di Indonesia. 

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Tak hanya itu saja, bahkan belakangan ini banyak pihak dan kelompok tertentu yang menyatakan diri siap berjihad ke Myanmar untuk melindungi etnis Rohingya.

Tak cuma pria saja yang siap bertolak ke Myanmar, kaum wanita itu menyatakan hal yang sama. Gadis berparas cantik bernama Putri Khairunnisa ini misalnya.

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Putri mengaku tergerak untuk membela etnis Rohingya, karena sudah tak tahan lagi melihat penderitaan yang dialami etnis minoritas itu.

"Tapi intinya kita siap jihad. Karena sampai saat ini pembantaian kemanusiaan masih sangat marak. Di sana belum ada tindakan yang bisa menghentikan militer Myanmar untuk bisa berhenti melakukan perlakuan biadab suku Rohingya," kata Putri, Selasa, 5 September 2017.

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

Putri merupakan aktivis wanita dari organisasi pemuda di bawah naungan salah satu partai politik. Meski belum punya pengalaman di daerah konflik. Tapi gadis berusia 24 tahun itu mengaku sudah siap diberangkatkan ke Myanmar.

"Dan, di sini sebagai pemuda Indonesia harus bisa membantu dan memperjuangkan hak hidup manusia dan kesehatan yang ada di sana. Karena saat ini Indonesia masih sangat abu-abu, apa yang dilakukan pemerintah kita harus bisa bagaimana merangkul semua negara ASEAN," kata Putri.

Putri mengatakan, selama ini dia selalu aktif menyuarakan perlawanan terhadap penindasan yang terjadi pada etnis Rohingya, melalui berbagai kegiatan unjukrasa. 

Bahkan, walau berpenampilan feminim, Putri dikenal sebagai aktivis pemberani dan selalu berada di barisan paling depan dalam aksi demonstrasi.

"Kami mendesak agar otoritas Myanmar, Aung San Suu Kyi diseret ke Mahkamah Pidana Internasional untuk diadili serta mencabut nobel perdamaian," kata Putri bersama aktivis lain saat berunjukrasa di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jalan KH Agus Salim, Jakarta.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya