Alasan Birgaldo Ungkap Kisah Meninggalnya Bayi Debora

Ilustrasi bayi di rumah sakit
Sumber :
  • iamforkids.org

VIVA.co.id – Seorang bayi berusia empat bulan, Tiara Debora Simanjorang, meninggal dunia di ruang IGD Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, karena diduga telat mendapatkan penanganan medis, Minggu 3 September 2017.

Biadab, Bayi Tewas Gara-gara Ditinggal Ibu Kandungnya Liburan 10 Hari

Kasus ini pertama kali mencuat setelah diunggah melalui sebuah akun Facebook dengan nama pengguna Birgaldo Sinaga yang mengaku dimintai tolong oleh orangtua Debora, Henny, untuk menceritakan kisahnya yang berjuang menyelamatkan nyawa anaknya.

Menurut Birgaldo, pada awalnya dia tidak tahu kejadian tersebut hingga pada tiga hari yang lalu, Henny meminta tolong sampaikan jeritan hatinya. Pertemuan ini dilakukan di Balai Kota sekaligus ingin menyampaikan keluh kesahnya kepada Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat.

Ibu di Medan yang Biarkan Bayinya Tewas di Ember Alami Gangguan Jiwa

Namun, sayang, Henny dan dirinya hanya ditemui oleh seorang staf. Birgaldo membandingkan dengan masa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang biasa menemui warga di Balai Kota.

"Dari kisahnya (ibu Henny) saya menangis, kejam sekali rumah sakit itu, sehingga kemudian saya lakukan verifikasi atas laporan itu ke Kalideres," ujar Birgaldo saat wawancara di tvOne, Minggu 10 September 2017.

Geger Penemuan Jasad Bayi di Sungai BKT Semarang, Diduga Dibuang Usai Dilahirkan

Ia mengungkapkan, dalam klarifikasinya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, dia menemui admin Wulan dan Indri, lalu mendapatkan biaya pembayaran sebesar Rp19,8 juta agar Debora bisa dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Selain itu, dia sempat menanyakan apakah RS Mitra Keluarga telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan atau tidak. Lalu, dijelaskan bahwa kerja sama belum dilakukan karena belum ditentukannya waktu.

"Saya kemudian ke pemakaman Debora yang kuburannya dijadikan satu dengan kakaknya. Di situ saya benar-benar marah, sebab di jantung ibu kota masih ada kejadian seperti ini, hanya karena Rp6 juta tidak tercukupi nyawa menghilang," tuturnya.

Sementara itu, Henny mengungkapkan, saat itu bayinya, Debora, sempat mengalami batuk pilek dan di kemudian diuap, sehingga bisa enak tidurnya. Namun, tiba-tiba Debora sesak napas dan belum pernah itu terjadi sehingga dibawa ke RS tersebut.

"Selama di rumah sakit, anak saya masih genggam hangat tangan saya, di sana kami hampir enam jam sebelum akhirnya meninggal," ujarnya.

Baca juga: Klarifikasi RS Mitra Keluarga atas Kematian Bayi Debora

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya