Takut Roboh, Gedung DPRD DKI yang Miring Diikat Kawat

DPRD DKI Jakarta
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA – Jaya Konstruksi, kontraktor yang membangun Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI bertanggungjawab atas kerusakan bangunan yang menyebabkan gedung menjadi miring.

Menurut Sekretaris DPRD DKI Muhammad Yuliadi, Jaya Konstruksi dalam pekan ini akan memperbaiki bagian gedung yang rusak dan miring.

"Iya mereka (Jaya Konstruksi) mau bertanggung jawab, karena masih masuk kewenangan mereka. Kalau enggak Sabtu, ya Minggu mereka mau kerjain," kata Yuliadi, Jumat, 15 Desember 2017.

Yuliadi mengatakan, Jaya Konstruksi sudah melakukan pengecekan dan penelitian untuk memastikan tindakan apa yang akan dilakukan agar gedung tidak roboh. Terutama terhadap kerusakan yang ada di lantai 11.

Untuk sementara waktu, kata Yuliadi, Jaya Konstruksi akan mengikat gedung yang miring dengan kawat. 

"Jadi ya penyebabnya memang konstruksinya memang harus mereka perkuat lagi. Sekarang kan disanggah pakai tali seling seperti kawat, kabel kawat, seling-seling, ditarik supaya enggak roboh kan. Nanti setelah itu mereka akan bikin tembok baru yang konstruksinya lebih bagus," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan pantauan VIVA, terlihat lapisan Glass Fibre Reinforced Concrete atau papan semen fiber glass yang melapisi dinding gedung DPRD DKI terlihat menggembung. Lapisan GRC ini seperti akan terkelupas. Posisinya di atas lantai yang menghubungkan bangunan DPRD lama dengan DPRD baru.

Pantauan di lokasi, memang tak tampak kerusakan jika dilihat dari kejauhan karena lapisan dinding GRC yang berwarna abu-abu terpantul cahaya matahari. Namun, dilihat dari jarak dekat tampak sekali permukaannya tidak rata.

Ketua DPRD Singgung TGUPP Anies Baswedan yang Jadi Lawyer

Mengantisipasi kemungkinan jatuhnya material dari atas, akses pejalan kaki dari arah gerbang masuk DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih menuju Balai Kota ditutup. Para pejalan kaki dialihkan melewati gedung sekretariat DPRD DKI.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono

Politikus PDIP Kritik Soal Anggaran Sirkuit Formula E Naik Rp10 Miliar

Anggaran pembangunan sirkuit Formula E tambah sebesar Rp10 miliar. Menurut Gembong, jika ada penambahan anggaran itu maka harus melalui kontrak ulang. 

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022