Si Cantik Calon Wali Kota Malang Kian Pede gara-gara Dilan

Ya'qud Ananda Gudban, calon wali kota Malang.
Sumber :
  • Twitter @nanda_gudban

VIVA – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Malang menetapkan tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali yang bersaing dalam pilkada kota itu pada 2018. Mereka, antara lain Moch Anton-Syamsul Mahmud, Sutiaji-Sofyan Edi, dan Ya'qud Ananda Gudban-Ahmad Wanedi.

Moreno Soeprapto Minat Jadi Wali Kota Malang, Singgung Restu Prabowo

KPU menyatakan semua kandidat telah memenuhi persyaratan pencalonan dan syarat calon. Mereka ditetapkan sebagai peserta Pilkada Kota Malang per 12 Februari 2018 dan dijadwalkan mengikuti pengundian nomor pencalonan pada Selasa, 13 Februari.

"Soal cuti bagi petahana dan anggota DPRD, ditunggu selambat-lambatnya lima hari setelah penetapan," kata Ketua KPU Kota Malang, Zainuddin, memperingatkan kepada tiap-tiap kandidat yang masih aktif sebagai wali kota dan wakil wali kita serta anggota Dewan.

Untung Rugi Pilkada Langsung dan Tak Langsung

Ya'qud Ananda Gudban segera merespons peringatan KPU itu setelah resmi ditetapkan calon wali kota. Dia mengaku sudah mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Kota Malang sejak Januari 2018.

Kandidat yang menyita perhatian publik gara-gara parasnya yang cantik itu mengklaim bahwa sedari awal dia dan calon wakilnya sudah membereskan segala persyaratan administratif, termasuk urusan pengunduran diri. Semua sudah diurus oleh tim yang dia sebut liaison officer (LO).

Pilkada ala Orba

Ananda merasa kian percaya diri alias pede setelah resmi menjadi calon wali kota, yang berarti sudah sah atau dibolehkan bersosialisasi sampai berkampanye. Dia memang menargetkan khusus merebut simpati pemilih pemula atau generasi muda yang belakangan populer disebut generasi zaman now melalui media sosial.

"Merebut suara milenial (generasi muda), kita ingin menyampaikan pesan secara atraktif dengan cara yang sesuai momentum; ini kan lagi momennya Dilan (baca: film Dilan 1990). Beberapa meme kita buat agar pesta demokrasi ini menarik bagi semua golongan," kata calon yang didukung PDIP, PAN, PPP, Partai Hanura, dan Partai Nasdem itu.

Sang petahana Moch Anton mengaku sudah mengajukan cuti sebagai Wali Kota kepada Gubernur Jawa Timur. Jika disetujui oleh Gubernur, Anton resmi nonaktif sebagai Wali Kota mulai 15 Februari.

"Jadi masih sebagai Wali Kota. Cuti nanti diizinkan mulai 15 Februari. Soal siapa yang menggantikan, saya serahkan ke Gubernur, yang jelas harus bisa meneruskan program saya demi masyarakat Malang," kata Anton, yang didukung PKB, PKS, dan Partai Gerindra. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya