Ketua DPR: Kalau Nelayan Kaya, Rumah di Pantura Pasti Mewah

Nelayan membenahi alat tangkap ramah lingkungan pukat darat seusai mencari ikan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai belum terlihat adanya kesejahteraan terhadap nelayan di Indonesia. Hal itu terlihat dari banyaknya nelayan yang bisa menghasilkan ikan dengan tangkapannya, namun masih miskin.

Buka Sidang Paripurna, Bamsoet Pantun Sindir Elite Politik

“Ada yang salah dari kita. Harusnya kalau hasil kelautan Indonesia triliunan dolar Amerika setiap tahunnya itu bisa dinikmati oleh nelayan. Maka rumah-rumah mewah tidak hanya berdiri di sepanjang Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara dan Ancol saja. Tapi juga berdiri di sepanjang Pantura mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur,” ujar Bambang, Selasa, 20 Maret 2018.

Bambang menjelaskan, kehidupan para nelayan di daerah pesisir pantai utara (Pantura) Jawa masih identik dengan kemiskinan dan kumuh.

Bamsoet: Pelayanan Pajak Harus Lebih Cepat dan Mudah

Bambang menjelaskan, kebijakan penenggalaman kapal asing pencuri ikan di satu sisi juga tidak berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Seharusnya kapal-kapal yang menerobos perairan Indonesia secara ilegal tidak ditenggelamkan. Kapal tersebut lebih baik diberikan kepada nelayan gratis untuk meningkatkan penghidupan para nelayan. Itu jauh lebih bermanfaat bagi nelayan. Saya pun mempunyai pertanyaan yang sama dengan Pak Menko Maritim, setelah penenggelaman kapal, What’s next?,” kata dia.

Ketua DPR Sarankan Kabinet Baru Beri Ruang untuk Generasi Muda

Ia menerangkan, penggunaan alat tangkap cantrang bisa mengurangi sumberdaya ikan serta merusak habitat dan ekosistem laut. Di sisi lain, pendapatan nelayan jadi menurun.

“Dampak ekologis pelarangan cantrang akan positif bagi kondisi lingkungan. Namun, kenyataan tersebut akan berbanding terbalik dengan dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan. Pada aspek ekonomi, pelarangan cantrang akan memengaruhi tingkat pendapatan, jumlah hasil tangkapan dan diferensiasi alat tangkap,” kata Bambang.

Masalah-masalah kemaritiman sudah menjadi sorotan publik, di antaranya kasus peledakan dan penenggelaman kapal asing pencuri ikan, perbudakan dalam industri perikanan milik Thailand di Benjina, hingga penculikan anak buah kapal Indonesia di Filipina.

Australia Bakar Tiga Kapal Indonesia

Otoritas Perbatasan Australia atau Australian Border Force (ABF) membakar tiga kapal Indonesia yang diduga melakukan aktivitas penangkapan ikan secara ilegal

img_title
VIVA.co.id
8 November 2021