- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA - Menteri Sosial, Idrus Marham, menilai almarhum Probosutedjo sebagai sosok yang berperan besar membantu masyarakat miskin. Adik tiri Presiden ke-2 RI Soeharto itu sudah malang melintang di zaman Orde Baru.
"Saya kira siapa pun yang mengikuti perjalanan bangsa ini terutama Orba, pasti memahami bagaimana peranan Probosutedjo waktu itu. Bahkan sampai akhir-akhir ini masih memiliki peranan yang besar, terutama di dalam membantu masyarakat miskin, sebab memang beliau keprihatinannya di situ," kata Idrus di rumah duka, Jakarta, Senin, 26 Maret 2018.
Ia pernah beberapa tahun mendampingi almarhum ketika berada di Jawa Timur. Menurutnya, perhatian almarhum bagaimana memberdayakan masyarakat miskin dan membantu masyarakat tidak mampu.
"Dan itu lah prioritas beliau. Sebagian besar sumbangan-sumbangan beliau dalam rangka untuk itu dan saya kira beliau adalah termasuk salah satu contoh putra bangsa yang ada, yang patut kita berikan perhatian lebih khusus," kata Idrus.
Ia mengaku belum pernah bertemu lagi dengan almarhum sejak menjadi menteri. Karena itu, meskipun ia dari Kalimantan Selatan, langsung melayat. "Alhamdulillah masih sempat melihat meskipun tadi petinya saja. Tapi bagi saya yang penting kan setelah ini kita mendoakan ya, kita mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhir," kata Idrus.
Ia yakin apabila manusia telah meninggal ada tiga yang tidak terputus dalam pandangan Islam secara syariah.
"Beliau telah melakukan amalan soleh cukup banyak dan juga karena beliau dasarnya adalah guru juga mengamalkan ilmunya. Kita juga punya keyakinan bahwa putra-putranya baik, sehingga baik amal soleh maupun ilmu yang diamalkan dan bermanfaat serta doa putra putri keluarga, kita punya keyakinan insya Allah ya, perjalanan beliau menghadap kepada Allah akan berjalan dengan baik," kata Idrus.
Sebelumnya, Probosutedjo dikabarkan meninggal dunia Senin, pagi ini, 26 Maret 2018. Pengusaha nasional itu meninggal di usia 87 tahun. Meninggalnya Probosutejo diketahui dari staf putri mendiang Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi alias Titiek Soeharto.
