Jenderal Tito Berharap Ada Kapolri dari Polwan

Presiden Joko Widodo didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berharap, ke depannya posisi jabatan penting di Mabes Polri diisi oleh Polisi Wanita (Polwan). Tito mengatakan, selama ini, jabatan seperti Kapolres, Direktur dan Wakil Kapolda, sudah ada yang berasal dari Polwan. Tito ingin, Polwan memegang jabatan lebih tinggi dari itu.

Semangat Kartini, Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan Terus Didorong

"Saya justru ingin Kapolda ada yang dari Polwan, bila perlu pejabat tinggi Mabes Polri, Kapolri Wakapolri ke depan kita harapkan bisa Polwan," kata Tito Karnavian dalam acara peringatan Hari Kartini di Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 25 April 2018.

Tito menjelaskan, bahwa di Australia, wakil kepala polisinya (Deputy Commissioner Australian Police) adalah perempuan. Begitu juga di Inggris, Special Operation One Fight atau Komandan Antiteror yang menangani terorisme adalah perempuan.

Maknai Semangat RA Kartini, Shandy Purnamasari: Perempuan Tak Cuma Jadi Istri dan Ibu

Namun, saat ini jumlah Polwan yang berada di Polri jumlahnya masih sangat sedikit dibandingkan dengan anggota polisi laki-laki di seluruh Indonesia.

"Sekarang anggota Polri lebih kurang 400 ribuan, sementara jumlah anggota Polwan lebih kurang 30 ribuan berarti hampir kurang dari 10 persen. Saya ingin Polwan menempati kursi kira-kira 30-40 persen," ujarnya.

Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah

Menurut dia, peran Polwan di lingkungan Polri ini sangat diperlukan karena memiliki keunggulan lebih sensitif penanganan terhadap anak-anak dan untuk layanan publik lebih baik. "Relatif lebih resisten terhadap praktik suap korupsi dan lain-lain," ujarnya.

Di Hari Kartini, Tito juga memuji perjuangan dari seorang pahlawan Raden Ajeng Kartini karena telah memperjuangkan masalah emansipasi wanita di Tanah Air.

"Kita melihat tadi dengan apel wanita TNI dengan Polwan diikuti juga para PNS wanita TNI-Polri, Satpol PP dan unsur lain. Ini menunjukkan kemajuan yang sangat luar bisa di Indonesia," katanya.

Tito menambahkan, di negara-negara maju, apalagi di negara berkembang, tidak memiliki banyak polisi wanita maupun anggota militer perempuan, dibandingkan Indonesia yang jumlahnya mencapai 25 sampai 30 ribuan.

"Kita lihat mereka bukan sebagai pelengkap tapi mereka bekerja di bidang operasional. Dulunya mungkin Polwan banyak di administrasi, sekarang tidak, mereka operasional. Di Papua itu Brimobnya dari Polwan juga turun langsung ke lapangan," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya