Logo BBC

Menyorot Perilaku Turis Serampangan di Indonesia

Seorang pria mencari uang untuk membiayai perjalanan dengan cara mengemis di jalanan St Petersburg, Rusia. - BBC Indonesia/Famega Syavira
Seorang pria mencari uang untuk membiayai perjalanan dengan cara mengemis di jalanan St Petersburg, Rusia. - BBC Indonesia/Famega Syavira
Sumber :
  • bbc

Mencari uang dengan atraksi lempar bola

Tak semua turis berangkat dari latar belakang keuangan yang berlebih. Ilia Zinovev, pria 32 tahun dari kota Kazan, Rusia, melakukan perjalanan dengan modal pas-pasan.

Dia bukan orang kaya, tapi alasan keuangan tak menjadi halangan untuk tetap melakukan perjalanan. Sepanjang perjalanannya di berbagai negara, termasuk Asia Tenggara, dia melakukan atraksi lempar bola (juggling), berbekal bola, speaker portabel dan muka yang dihias seperti badut.

Ilia adalah salah satu orang yang merasa panggilan hidupnya adalah berkelana. "Dulu saya tinggal di Moskow, punya kehidupan stabil seperti orang-orang lainnya, punya pekerjaan tetap, punya mobil. Tapi kemudian saya merasa ada yang kurang. Saya tidak bahagia," kata Ilia saat dihubungi BBC Indonesia melalui telepon.

Ongkos transportasi dihemat dengan cara menumpang kendaraan yang lewat. Untuk penginapan, dia menggunakan Couchsurfing, sebuah website pertukaran keramahan di mana warga lokal memberikan tempat tinggal untuk turis, baik asing atau lokal, yang sedang berkunjung ke daerahnya.

Di Indonesia, Ilia sempat mencoba , tapi akhirnya tidak tega. "Di Indonesia sudah ada terlalu banyak orang yang minta uang di jalanan, di mana-mana. Ada pengamen, pengemis, sampai tukang parkir. Jadi saya pikir Indonesia bukan tempat yang tepat untuk mencari uang di jalan," kata Ilia.

Meskipun demikian, dia tetap tak ingin menjadi turis yang hanya mengunjungi tempat wisata. "Alasan lain saya suka melakukan atraksi di jalan adalah karena saya bisa mengamati lebih dekat orang-orang di daerah tersebut. Jadi ketika saya tidak melakukan atraksi di jalan, saya akan melakukan hal lain," kata Ilia.