Bamsoet: Indonesia Harus Mampu Hadapi Revolusi Industri 4.0

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan revolusi industri 4.0 merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh negara manapun. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan era digitalisasi dan kecepatan perubahan teknologi yang harus diikuti oleh siapa pun.

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

“Indonesia harus siap menghadapi itu. Dengan bonus demografi yang kita punya, maka jika ini dikelola dan dimanfaatkan dengan optimal, saya optimis Indonesia masuk menjadi sepuluh besar kekuatan ekonomi dunia,” kata Bambang Soesatyo saat diskusi nasional “Revolusi Industri 4.0 Tantangan Masa Depan Pekerja” di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin, 7 Mei 2018.

Menurut Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, agenda yang harus dilakukan ke depan adalah bagaimana agar miss match antara kemampuan pekerja Indonesia dan kebutuhan industri yang ada harus diperkecil.

'Smart Mining' di Industri Pertambangan

“Isu tentang tenaga kerja asing dengan tenaga kerja lokal dapat dijawab dengan dengan mendorong perlunya penguatan dan percepatan transfer teknologi, skill dan knowledge tenaga kerja asing kepada tenaga kerja lokal. Penggunaan dana kompensasi tenaga kerja asing serta penguatan sekolah vokasi dan Balai Pelatihan Tenaga Kerja juga menjadi hal yang sangat penting,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Menteri Tenaga Kerja Bomer Pasaribu mengingatkan tantangan pemerintah Indonesia ke depan adalah bagaimana mempersiapkan Indonesia agar tidak mengalami de-industrialisasi.

Dunia Terus Berubah, Inovasi Tak Bisa Ditawar-tawar

“Munculnya kekhawatiran de-industrialisasi justru akan mengancam bonus demografi yang kita miliki dan ledakan pengangguran,” kata Bomer.

Oleh karena itu, menurut Bomer, peningkatan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi harus simetris dengan peningkatan jumlah tenaga kerja lokal yang memiliki kesiapan skill dan knowledge sesuai dengan kebutuhan industri.

“Untuk  itu pembangunan sistem dan kelembagaan berbasis keunggulan SDM diperlukan untuk hadapi era industrialisasi 4.0,” ujarnya.

Diketahui, diskusi nasional tentang Revolusi Industri 4.0, dengan tema Tantangan Masa Depan Pekerja yang digelar SOKSI ini diselenggarakan dalam rangka HUT SOKSI ke-58 dan Peringatan Hari Buruh Internasional tanggal 1 Mei. Turut hadir dalam acara itu Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono dan Anggota DPD RI, GKR Hemas, Ketua BNP2TKI Nusron Wahid, Dirjen Binapenta Kemenaker RI Maruli AP, dan Wakil Ketua Umum SOKSI sekaligus mantan Ketua Komisi XI DPR RI Ahmadi Noor Supit. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya