- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Debat Publik Pilgub Jatim jilid kedua yang berlangsung di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa 8 Mei 2018, tak lagi berlangsung panas seperti debat sebelumnya. Perbedaan mencolok tampak diperlihatan calon Wakil Gubernur Jatim nomor urut 1, Emil Dardak.
Pasangan dari Khofifah Indra Parawansa ini tak lagi tampil dengan gaya menyerang seperti debat pertama. Namun berubah lebih tenang dengan banyak menata gaya di depan kamera maupun di atas panggung. Gambar-gambar lebih banyak dipertontonkan Emil.
Meski lebih landai, namun gaya menyerang tetap dilakukan pasangan calon nomor urut 1 ini. Salah satunya, saat menayakan janji kampanye membuka 750 ribu lapangan kerja yang dibuat pasangan nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno,
"Jika melihat ini masalah pengganguran di Jatim bisa selesai dalam setahun. Bisa dijelaskan detail program ini," pinta Khofifah.
Mendapatkan pertanyaan itu, Gus Ipul mengatakan jika program pengentasan pengangguran yang dibuatnya sudah melalui perhitungan matang, termasuk data dari Dinas Penanaman Modal. "Data tahun 2017, ada Rp 120 triliun investasi yang direalisasikan dan menyerap tenaga kerja 509 ribu lebih. Ini data Dinas Penanaman Modal," jawab Gus Ipul.
Khofifah lantas mencoba mematahkan data Gus Ipul dengan data yang dia peroleh dari Badan Pusat Statistik Jatim tahun 2017. Menurutnya dari tahun 2016 sampai 2017, angka pengangguran hanya turun 0,04 persen per tahun.
"Kita bisa simak bersama data BPS Jatim tahun 2017. Data ekonomis dinamis April. Penangguran tahun 2016, 4,14 persen per februari, 2017 4,10. Jadi turunnya per tahun 0,04. Ini data dirilis oleh BPS Jatim," terang Khofifah.
Tak mau kalah, Gus Ipul lantas menjawab dengan memberikan data yang dia peroleh dari Dinas Penanaman Modal. "Kami juga punya data. Sekarang tinggal 4 persen. Jadi ini juga data yang bisa dipastikan valid. Kita Hitung-hitungan. Data yang saya catat dan terima dari Kepala Dinas Penanaman Modal Jatim," ujar Gus Ipul.
Sementara Puti Guntur yang di debat pertama terlibat saling serang dengan Emil, lebih banyak memilih membantu Gus dalam menyiapakan data dan berkas-berkas. Bahkan baru bersuara di sesi ketiga saat mempertegas program Tebar Jala sebagai salah satu upaya mengatasi pengangguran.
