Logo BBC

Sulitnya Tangani Orang-orang yang Kembali dari Suriah

Sejumlah anggota Polisi melakukan identifikasi terhadap rumah terduga teroris pengeboman gereja di kawasan Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). - ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Sejumlah anggota Polisi melakukan identifikasi terhadap rumah terduga teroris pengeboman gereja di kawasan Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). - ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Sumber :
  • bbc

Selama ini masyarakat Jawa Timur, menurut Prof Abdul, merupakan masyarakat santri yang memiliki hubungan baik dengan berbagai etnis dan agama. Oleh karena itu ada keyakinan `kami harus tetap tenang, kami tidak terprovokasi`.

"Dan bahkan kami akan lebih menunjukkan soliditas, persatuan masyarakat Jawa Timur, khususnya, dan bangsa Indonesia," tegas Prof Abdul.

Guru besar Sosiologi Universitas Airlangga, Prof Dr Hotman Siahaan, mengatakan bahwa masyarakat Surabaya terperangah dan terkejut akibat serangan bom ke tiga gereja di Surabaya, Minggu (14/050, yang sedikitnya menewaskan 10 orang.

"Karena selama ini, Surabaya dan Jawa Timur tidak pernah mengalamai gejolak seperti sesudah peristiwa Mojokerto waktu Natal dulu. Dan selama beberapa tahun terakhir ini kan suasananya sangat kondusif. Jadi tiba-tiba terjadi (rangkaian) bom ini membuat masyarakat panik dan bingung."

Prof Hotman merujuk pada serangan bom di Mojokerto pada 24 Desember 2000, yang menewaskan Riyanto, pemuda Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang ikut mengawa Gereja. Eben Haezer di Mojokerto.

Di sisi lain, Prof Hotman mempertanyakan peran intelijen di Indonesia, "Saya kira ada pertanyaan tentang bagaimana intelijen kita untuk menyikapi ini, mencari penyebabnya. Dan seperti apa monitoring intelijen terhadap gerakan terorisme ini."