Saat Mudik Polisi Tetap Mau Tol Gratis bila Macet 5 Km

Kemacetan Panjang di Pintu Masuk Tol Brebes-Batang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Polri mengusulkan tarif tol dapat digratiskan apabila kemacetan di pintu masuk mencapai lebih dari 5 kilometer (km) pada saat arus mudik 2018. Dalam waktu dekat ini, akan mendiskusikan dengan PT Jasa Marga Tbk.

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

"Jadi koordinasi dengan dirut Jasa Marga, jika terjadi kemacetan panjang maka nanti akan melakukan diskresi kalau itu memang panjang sekali. Akan digratiskan," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian usai apel gelar pasukan operasi ketupat 2018 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu 6 Juni 2018.

Namun, kata Tito, Polri akan bekerja sama dengan instansi lain terlebih dahulu dan akan melakukan upaya jemput bola pembayaran tol jika belum terlalu panjang kemacetan.

Akhiri Masa Siaga, PLN Sukses Layani Kelistrikan Nasional Selama Idul Fitri 2024

"Tapi kalau tidak panjang sekali akan diberlakukan sistem jemput bola," katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, kebijakan menggratiskan tol sudah dilakukan sejak tahun lalu. Penggratisan tersebut jika kemacetan sepanjang 5 kilometer.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

"Itu situasional kalau macet panjang. Kalau tahun lalu macet 5 kilometer. Jadi kalau (macet) lima kilometer diskresi dibebaskan (bayar tol)," ujar Setyo.

Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusuf menyarankan petugas yang ada di lapangan untuk membantu proses tapping di gerbang masuk tol. Upaya itu dilakukan untuk mempercepat kendaraan masuk tol.

"Saran saya, jadi petugas dari Jasa Marga mendatangi sopir. Jadi bantu tapping. Biar cepet. Kemarin sudah disiapkan 25 alat. Jadi masing-masing pintu ada. Itu situasional," ujar Yusuf.

Selain itu, Yusuf menyampaikan ada tiga titik di Tol Cikampek yang menjadi perhatian khusus dari kepolisian. Menurut dia, ketiga titik itu diprediksi terjadi kepadatan karena merupakan tempat pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah, adanya rest area dan pintu tol Cikarang Utama.

"Kemudian lokasi yang jadi atensi Cikampek. Jadi diperkirakan ada arah terbesar di sana. Itu di KM 10, 19, 39. KM 10 pertemuan arus Cawang-Cikunir, kemudian KM 19 rest area, KM 39 ada gate Cikarang Utama," katanya.

Ia pun memprediksi arus mudik mulai terjadi pada Jumat, 8 Juni 2018 sore hingga malam hari. Untuk itu, ia meminta semua pintu gerbang tol dibuka semua guna mengurangi kepadatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya