VIVA – Jemaah tarekat Naqsabandiyah yang berpusat di Masjid Baitul Makmur Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat, menutup bulan suci Ramadan 1439 Hijriah dengan menggelar takbiran selepas Salat Isya, Selasa, 11 Juni 2018.
Itu artinya, Rabu, 13 Juni 2018 jemaah tarekat Naqsabandiyah ini akan melaksanakan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, setelah sebelumnya melakukan penghitungan dengan menggunakan metode Hisab Munjid yang sudah turun temurun digunakan oleh jemaah tarekat Naqsabandiyah.
Pimpinan jemaah tarekat Naqsabandiyah Sumatra Barat, Buya Syafri Malin Mudo, mengatakan setelah melakukan penghitungan dengan metode Hisab Munjid, maka Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah jatuh pada hari Rabu besok. Maka dengan demikian, malam ini juga akan dilangsungkan takbiran di sejumlah Masjid jemaah tarekat Naqsabandiyah.
"Malam ini kami akan takbiran, dilanjutkan keesokan paginya seluruh jemaah yang ada akan melaksanakan Salat Idul Fitri. Usai itu dilanjutkan dengan silaturahmi antar-sesama jemaah," kata Buya Syafri Malin Mudo.
Untuk pelaksanaan Salat Idul Fitri bertempat di Masjid Baitul Makmur, lanjut Buya Syafri, selain ada jemaah dari Kota Padang, juga akan diikuti oleh sejumlah jemaah yang berasal dari sejumlah wilayah di Sumatra Barat.
Walau ada perbedaan dalam hal penetapan 1 Syawal, Buya Syafri berharap semua kalangan dapat saling menghormati perbedaan tersebut, karena pada intinya umat Islam satu kesatuan.
Berbeda dengan jemaah tarekat Naqsabandiyah, pemerintah dalam hal ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru berencana akan melakukan pengamatan hilal pada hari Kamis, 14 Juni 2018.
Rukyatul Hilal untuk menentukan 1 Syawal 1439 Hijriah tersebut akan dilaksanakan di gedung Pusat Kebudayaan Sumatra Barat yang berada di kawasan objek wisata Pantai Padang, mulai dari terbenamnya matahari hingga selesai.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono menyebutkan, berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh BMKG, waktu konjungsi (ijtima’), terjadi pada Kamis, 14 Juni 2018 pukul 02.43 WIB tepat pada posisi 82,740°.
Sedangkan waktu terbenamnya matahari pada tanggal 14 Juni 2018 terjadi paling awal di Merauke, Papua yakni pukul 17:28 WIT dan paling akhir terjadi di Sabang, Aceh pada pukul 18:53 WIB.
"Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum waktu matahari terbenam pada tanggal 14 Juni 2018. Maka bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal bulan Syawal 1438 H otomatis pelaksanaan rukyatul hilalnya dilaksanakan setelah matahari terbenam tanggal 14 Juni 2018," kata Rahmat Triyono. (ase)
