Nobar Film OPM, Mahasiswa Papua Bentrok Vs Warga

Pasukan TPNPB OPM.
Sumber :
  • Dokumentasi TPNPB

VIVA – Aliansi Mahasiswa Papua Kota Malang yang melakukan pemutaran film Papua Merdeka di sebuah rumah kontrakan di Jalan MT Haryono Gang 8 C RT 3 RW 4, Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur, diusir warga setempat pada Minggu malam, 1 Juli 2018.

Pengusiran yang dilakukan warga, berujung bentrok antara mahasiswa dan warga setempat. Akibat kericuhan itu, Polres Malang Kota melakukan mediasi antara mahasiswa Papua dengan warga Dinoyo, Kota Malang, di Aula Rupatama Polrea Malang Kota, Senin 2 Juli 2018.

"Kemarin itu kami diskusi sejarah kemerdekaan Papua Barat. Video itu setiap tahun kita putar untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Papua Barat serentak. Ini bukan momok yang harus ditakuti," kata perwakilan AMP, Yohanes Giyai.

Yohanes mengatakan, pemutaran video Papua Merdeka sebagai upaya peringatan sejarah masyarakat Papua. Menurutnya, mahasiswa Papua penting mengetahui sejarah masyarakat Papua.

"Video diputar, supaya semua tahu sejarah Papua. Ini penting bagi mahasiswa Papua. karena banyak yang menganggap mahasiswa Papua itu brutal. Kita ingin mengubah stigma itu," ujar Yohanes.

Ketua RT 03 Dinoyo, Didit Widianto mengatakan, pembubaran pemutaran film Papua Merdeka, setelah warga mengetahui informasi itu dari media sosial. Warga pun akhirnya berkumpul untuk memberikan imbauan, agar rencana pemutaran film dibatalkan.

"Kita ingin memberi tahu, imbauan kepada teman-teman mahasiswa Papua, sifatnya diskusi agar pemutaran film dibatalkan. Bukan mengusir mahasiswa, kita tidak bisa membiarkan pemutaran film Papua Merdeka semuanya harus NKRI harga mati," kata Didit.

Didit mengatakan, warga akan menerima mahasiswa Papua asal kegiatan didalam kontrakan wajar-wajar saja. Menurut Didit, mahasiswa Papua yang tinggal dikontrakan tidak mengikuti aturan tata tertib warga sekitar.

Polisi Tangkap Tujuh Orang Pengibar Bendera Bintang Kejora di Papua

"Perangkat kampung pernah ingin bertemu dengan kordinatornya, tetapi tidak pernah bisa ketemu, alasanya selalu ada saja. Katanya kontrakan itu seketariat, tetapi setiap hari ditinggali oleh belasan mahasiswa, bahkan cewek dan cowok tidurnya juga disana," tutur Didit.

Selain pemutaran film Papua Merdeka, Didit mengatakan, selama ini banyak warga yang mengeluhkan aktivitas mahasiswa Papua yang tidak menjunjung tinggi toleransi terhadap warga setempat. Warga pun pernah mengingatkan, namun diharaukan oleh penghuni kontrakan.

Polisi Antisipasi Gangguan Keamanan di Papua saat Peringatan HUT OPM

"Keresahan masyarakat sebenarnya sudah berlangsung lama, mulai parkir tidak aturan, buang air ludah sembarangan, mabuk, ada peliharaan hewan yang tidak dikurung, tidak diikat seperti anjing. Dan, itu menggangu anak kecil dan warga yang mau salat di masjid," kata Didit.

Sebelumnya, kericuhan sempat terjadi antara warga sekitar dengan mahasiswa Papua. Menurut pengakuan mahasiswa, aksi saling dorong dan pemukulan terjadi dalam pembubaran diskusi dan pemutaran film Papua Merdeka di rumah kontrakan mereka.

Pesan Menggetarkan Jenderal TNI Dudung, Jangan Bunuh OPM

"Anjing di kontrakan berfungsi sebagai penjaga motor. Tapi dalam pembubaran itu kita ada intimidasi, dipukul, dan diusir oleh warga yang bukan berasal dari sekitar sana. Padahal, ada pihak keamanan, tetapi diam saja," kata Yohanes.

VIVA Militer: Prajurit TNI yang ditembak OPM dirawat.

Pratu Herianto, Korban Kebiadaban Teroris OPM Diterbangkan ke Timika

Pratu Herianto adalah prajurit TNI AD dari satuan Yonif Raider 408/SBH

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2022