Hari Ini, Hasil Ujian SBMPTN Diumumkan

Pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Para peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN 2018, akan segera mengetahui nasib mereka. Apakah diterima di universitas yang mereka inginkan, atau tidak. Pada hari ini, Selasa 3 Juli 2018, panitia akan mengumumkan hasil ujian SBMPTN.

Tak Lolos SBMPTN 2021, Ketua LTMPT: Bisa Daftar Jalur Mandiri

Berdasarkan informasi dari situs resmi SBMPTN 2018, hasil ujian akan diumumkan pada pukul 17.00 WIB, di laman http://pengumuman.sbmptn.ac.id. 

Selain itu, juga di situs resmi 12 perguruan tinggi negeri seperti Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan lain-lainnya.

6.212 Peserta SBMPTN Lolos di USU dan Unimed

Sistem penilaian SBMPTN 2018 berbeda dari SBMPTN 2017 dan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun itu, metode penilaian ujian tertulis dilakukan dengan menggunakan skor total dari jawaban peserta tes terhadap soal-soal tes yang diberikan.

Peserta yang menjawab dengan benar akan mendapatkan skor empat, jawaban salah mendapatkan skor negatif (minus satu) dan tidak menjawab akan mendapatkan skor nol. Teori yang mendasari prosedur penyekoran ini adalah Teori Tes Klasik.

Unnes Terima 3.873 Peserta yang Lolos SBMPTN 2021

Sedangkan pada 2018, metode penilaian tes dilakukan dengan prosedur yang berbeda dengan menerapkan Teori Tes Modern yang dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).

Metode penilaian ujian tertulis pada SBMPTN 2018, tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal, khususnya tingkat kesulitan relatif dan sensitivitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.

Metode penilaian oleh Panitia Pusat dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018, akan diproses dengan memberi skor satu pada setiap jawaban yang benar, dan skor nol untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab/kosong.

Lalu tahap dua, dengan menggunakan pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory), maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, di antaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola response jawaban seluruh peserta tes tahun 2018. 

Dengan menggunakan model matematika, maka akan dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan relatif mudah, sedang, maupun sulit.

Kemudian tahap tiga, karakteristik setiap soal yang diperoleh pada tahap dua digunakan untuk menghitung Skor setiap peserta. Soal-soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang relatif lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran, dan penilaian.

Dengan metode penilaian baru ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab jumlah soal yang sama dengan benar, akan dapat memperoleh nilai yang sama atau berbeda tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar.

Metode penilaian ini sudah lama digunakan secara meluas di negara-negara maju di Amerika dan Eropa, karena dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian, skor yang diperoleh akan lebih 'fair' dan dapat membedakan kemampuan peserta dengan lebih baik. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya