Politikus PAN Teriakkan Tutup Akun @kakekdetektif

Aktivis #2019GantiPresiden Mustofa Nahrawardaya
Sumber :
  • ILC

VIVA – Politikus PAN Mustofa Nahrawardaya menyesalkan soal adanya akun yang disebutnya penyebar hoax namun terus bertahan di Twitter. Akun @kakekdetektif kata dia tak ditutup dan pembuatnya ibarat tak diusut. Akun itu disebutkannya terus menyudutkan lawan-lawan politik penguasa.

Sempat Ungkap Kliniknya Kemalingan Ternyata Hoax, dr. Richard Lee Dilaporkan ke Polisi

"Sampai sekarang akun yang disebut Twitter dan paling besar ini dan memproduksi apa masuk ke website PP Muhammadiyah diganti namanya @kakekdetektif. Itu bukan akun riil dan apa susahnya menutup akun itu," kata Mustofa di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC di tvOne dengan tema "Kampanye Belum, Perang Socmed Sudah Dimulai", Selasa 21 Agustus 2018.

Dia mengatakan, bahkan akun itu menyebarkan kebohongan soal perselingkuhan Sudirman Said dan Id Fauziyah juga Sandiaga Uno dan Marcella Zalianty. Mustofa melanjutkan, dia sendiri yang sering tabayyun atau konfirmasi soal isu yang disebutkannya beberapa kali dipanggil polisi. Namun sayangnya akun hoax lawan politiknya masih dibiarkan.

Terpopuler: Hoax soal Guinea dan Doping Uzbekistan

"Pak SS dikatakan selingkuh dengan Ida dan Sandiaga Uno dikatakan selingkuh dengan artis Marcella Zalianty itu hoax itu," kata dia.

Selain itu, Mustofa mengatakan pihaknya juga tidak menggunakan robot untuk media sosial karena tak punya dana yang cukup untuk hal itu.

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Hadir dalam kesempatan yang sama, aktivis dan tim sukses pasangan Capres Jokowi dan Cawapres Ma'ruf Amin, Guntur Romli mengeluhkan seringnya Jokowi diserang dengan isu SARA. Jokowi disesalkannya terus difitnah sebagai anak PKI dan bukan Islam.

Anak keturunan PKI suku Tionghoa dan agama bukan Islam ini yang terus diserangkan kepada pak Jokowi. Hoax dan fitnah ini yang harus diperangi, kalau dalam aspek yang jauh kalau melanggar maka harus berurusan dengan polisi karena ada UU ITE," kata Guntur Romli.

Oleh karena itu dia berharap bahwa tim lawan politik mereka juga bisa menggunakan data dalam mengkritik dan bukan hal-hal yang tak produktif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya