Gatot Nurmantyo Sindir Pemerintah: Kok Tetep Mau Impor, Ada Apa?

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo belakangan ini gencar mengkritik pemerintahan. Dia kini berkomentar mengenai beras impor.

Dikutip VIVA, Selasa 25 September 2018 di Twitter resminya @Nurmantyo_Gatot, Gatot menuding ada pihak yang sengaja memaksakan untuk mengimpor beras.

"Sekarang saatnya panen, kok impor ? Untuk apa? Kepala Bulog yang mengurusi stok pangan bilang tidak perlu impor karena cadangan beras cukup sampai Juni 2019. Indonesia negara agraris. Kita makan nasi dari petani-petani kita. Mereka tulang punggung pangan kita. Kok tetep mau impor ! Ada apa ??," cuit Gatot.

Gatot menjelaskan, selama ini TNI selalu mendampingi petani. Menurutnya, petani Indonesia selalu ditipu, sebab banyak yang membeli hasil panennya dengan harga yang rendah.

"Sehingga TNI mencanangkan Sentra Pelayanan Petani Padi Terpadu (SP3). Jika dicanangkan, petani akan lebih sejahtera," kata Gatot.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menantang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono untuk memerintahkan prajuritnya nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI.  

"Kalau KSAD tdk berani memerintahkan nonton bareng film G-30S/PKI, bgaimana mau mimpin prajurit pemberani & jagoan2 spt Kostrad, Kopassus, & semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut... ya sudah pantas lepas pangkat. Ingat! Tdk ada hukuman mati utk perintah nonton bareng,"

Gatot Nurmantyo: TNI Seperti Dimarginalkan, Kemanunggalan Sama Sekali Tak Terlihat

"Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya." (ase)

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyoroti kasus pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2024