Kampus Terdampak Gempa Lombok Kirim Tim Dokter ke Palu

Universitas Mataram di menurunkan tim dokter untuk membantu korban gempabumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Kamis, 4 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Universitas Mataram di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menurunkan tim dokter untuk membantu korban gempabumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Kamis, 4 Oktober 2018.

Gunung Ruang Erupsi Lagi, BMKG Efektifkan Lima Stasiun Pendeteksi Tsunami

Tujuh dokter diberangkatkan ke lokasi bencana. Mereka akan bergabung dengan dokter setempat untuk menangani korban. Kemarin, dua dokter juga telah diberangkatkan lebih dahulu ke sana.

Menurut Rektor Universitas Mataram, Lalu Husni, pengiriman dokter ke lokasi bencana adalah bentuk kepedulian kampusnya terhadap musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Gunung Ruang di Sitaro Kembali Erupsi, PVMBG Minta Masyarakat Waspada Potensi Tsunami

"Ini adalah wujud kepedulian kita di Unram, yang mengalami nasib yang sama dengan saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah," ujarnya.

Kampus Universitas Mataram merupakan salah satu bangunan yang terdampak gempa di Lombok pada 29 Juli 2018. Beberapa bangunan utama kampus itu rusak, di antaranya gedung Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Sosiologi, Rumah Sakit Universitas Mataram, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri dan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan.

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar

Selain mengirim bantuan tim medis, Universitas Mataram juga menggalang dana untuk korban gempa, yang dikoordinasikan oleh para mahasiswa pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa di sana.

Masing-masing dokter yang diberangkatkan, di antaranya dokter tulang, dokter bedah, dokter umum, dokter spesiali telinga-hidung-tenggorokan, dan sejumlah perawat.

"Mereka nanti akan menjadi satu tim untuk melakukan tindakan-tindakan, baik di rumah sakit yang ada di Makasar atau di Palu, tergantung kebutuhan di sana," kata Dekan Fakultas Kedokteran, dr Hamsu.

Tim dokter yang berangkat membawa sejumlah obat-obatan yang dibutuhkan korban gempa. Jumlah dokter maupun jenis bantuan lain yang sudah dikirim bersifat sementara dan segera disusulkan bantuan lain sesuai kebutuhan di lokasi. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya