- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro memprediksi, penumpang kereta saat liburan Natal dan Tahun Baru bakal meningkat 4 persen atau 5.317.358 penumpang selama 18 hari (20 Desember 2018 - 6 Januari 2019).
Pada tahun sebelumnya, kata Edi, ada 5.112.844 penumpang untuk liburan Natal dan Tahun Baru. Dari data tersebut, peminat tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun 2017.
"Tahun ini saya prediksi meningkat untuk jumlah penumpang yang ingin melaksanakan mudik Natal dan Tahun Baru," ujar Edi dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 3 Desember 2018.
Edi menjelaskan, tingginya jumlah penumpang tersebut membuat pihaknya mengoperasikan 24 KA tambahan (48 perjalanan KA) dengan total kapasitas kursi sebanyak 27.500 kursi per hari.
Kereta api tersebut sebagian besar mulai beroperasi pada 20 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019. PT KAI (persero) mengimbau masyarakat membeli dan mendapatkan tiket di seluruh chanel resmi penjualan tiket kereta api. Penjualan tiket sudah dimulai dari tanggal 16 November 2018 sampai habis.
Edi menambahkan, untuk mendapatkan tiket dengan mudah, dapat dibeli melalui aplikasi ponsel resmi KAI yaitu KAI Access, situs kai.id, atau dapat menelpon contact center 121 / (021) 121, loket, maupun melalui channel eksternal yang telah bekerja sama dengan KAI seperti gerai minimarket, Traveloka, Tiket.com, Tokopedia dan agen resmi.
Edi meminta warga untuk membeli tiket kereta api melalui agen resmi. Langkah untuk menghindari masyarakat membeli dari calo atau penjual tiket tidak resmi.
"Diimbau untuk seluruh masyarakat menghindari pembelian tiket melalui calo, beli tiket melalui agen resmi atau channel eksternal yang sudah bekerja sama dengan kami," ujar Edi.
Sementara itu, selama libur Natal dan Tahun Baru, PT KAI juga menyediakan layanan first class yaitu kelas Luxury pada KA Argo Bromo Anggrek sebanyak 1.296 kursi dan kelas Priority pada KA Argo Parahyangan sebanyak 4.320 kursi.
Hingga 3 Desember 2018 jumlah tempat duduk pada kelas Luxury masih tersedia sebanyak 72 persen, untuk kelas Priority 45 persen. (EP)
Laporan: Aldi Ardiansyah
