Benda Diduga Bom Sempat Meledak Jelang Reuni Alumni 212?

Ilustrasi acara doa bersama di Monas beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Bima Sena

VIVA - Rupanya, ada satu peristiwa lain seputar acara reuni 212 beberapa waktu lalu di kawasan Monumen Nasional, Jakarta. Pada Sabtu, 1 Desember 2018, pukul 18.15 WIB, beberapa jam sebelum acara digelar, diduga sebuah bom meledak di Monas.

Ribuan Aparat Keamanan Jaga Aksi PA 212 dan Ormas Lain Depan Kedubes AS

Disebutkan, posisi ledakan itu dekat dan menyasar genset meskipun pada akhirnya gagal. Tidak hanya itu, setelah semua wilayah Monas disisir panitia, satu benda lagi ditemukan di bawah panggung. Tapi belum sempat meledak.

Kejadian tersebut diungkapkan oleh pengamat politik dan pemerhati bangsa Tony Rosyid dalam sebuah tulisannya. Menurutnya, peristiwa itu disimpan rapi oleh panitia, tidak disebar.

Catat 18 Kantong Parkir saat Munajat 212 di Monas

"Mereka sepakat untuk diam. Beritanya disembunyikan rapat-rapat," kata Tony dalam tulisan yang tersebar di grup WhatsApp.

Kenapa disembunyikan, Tony melanjutkan jika publik tahu, akan ada beberapa kemungkinan terjadi.

Penampakan Ribuan Warga di Munajat Kubro 212 yang Digelar dari Jam 3 Pagi di Monas

Pertama, ada peserta yang urung hadir. Dapat nasihat dan hambatan sana-sini. Kedua, aparat punya cukup alasan untuk melarang Reuni 212. Ketiga, memancing emosi para peserta 212 yang belum atau sudah hadir untuk marah dan bersikap anarkis.

"Tapi, semua itu tak terjadi. Panitia sudah mulai cukup matang menghadapi teror. Mencoba beradu strategi dengan pihak peneror. Reuni 212 tetap berjalan, lancar dan aman. Pesertanya membeludak tanpa terpancing isu bom. Sampai di sini, panitia sukses," kata dia.

Tony melanjutkan ledakan Sabtu malam dilaporkan, lalu diserahkan barang buktinya kepada polisi. Apakah akan ditindaklanjuti, kemudian pelakunya tertangkap, atau didiamkan dan menguap seperti bom Cawang dan bom molotov yang meledak di rumah Mardani Ali Sera, juga kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan, menurutnya, rakyat mesti sabar menunggu.

"Jika tak ada tindakan, maka akan semakin mempertegas wajah ketidakadilan bangsa ini. Ini pertaruhan moral bagi polisi, dan pertaruhan politik bagi Jokowi sebagai kepala negara," tuturnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar sekali itu," kata Novel kepada VIVA, Senin, 10 Desember 2018.

Novel berharap untuk kepolisian bisa mengusut tuntas bom paralon yang meledak dan mau diledakan di acara reuni akbar alumni 212 tersebut. "Agar kita bisa tahu motif dan aktor di balik peledakan bom tersebut," kata dia lagi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya