Pelabuhan Banten dan Tanjung Priok Beroperasi Normal

Kapal tunda melintas di antara kapal yang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo menyebut, sarana dan prasarana pelabuhan Banten tidak berdampak atas kejadian bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu 22 Desember dini hari, dan menerjang pantai di Selat Sunda khususnya wilayah Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Gunung Ruang di Sitaro Kembali Erupsi, PVMBG Minta Masyarakat Waspada Potensi Tsunami

"Operasional pelabuhan tetap berjalan normal dan para petugas meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca buruk," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu 23 Desember 2018.

Agus menambahkan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas I Banten dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Panti (PLP) kelas I Tanjung Priok juga telah disiapsiagakan, untuk memantau dan memberikan bantuan kepada para korban bencana di pesisir pantai di Selat Sunda.

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar

"Petugas kami siap dan kapal patroli PLP Tanjung Priok juga telah disiapsiagakan untuk mengantisipasi kejadian serupa yang diakibatkan bencana tsunami tersebut," ujarnya.

Selain itu, seluruh petugas di pelabuhan khususnya pelabuhan Banten, telah diminta untuk memperhatikan faktor cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG di setiap kegiatan pelayarannya.

Gempa Bumi 6,5 SR Guncang Garut, Terasa Hingga Jabodetabek

Hal itu ditekankan Agus agar segera ditindaklanjuti, dengan dikeluarkannya Maklumat Pelayaran oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

"Di musim liburan ini, saya meminta setiap petugas di lapangan meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan faktor cuaca, serta mengutamakan keselamatan pelayaran. Pastikan faktor keselamatan pelayaran termasuk alat-alat keselamatan pelayaran terpenuhi dengan baik," kata Agus.

Kemudian, Agus juga tak lupa menyampaikan rasa belangsungkawa atas nama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, atas jatuhnya korban jiwa pascamusibah bencana tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda tersebut.

"Kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa pascabencana tsunami di pesisir pantai di Selat Sunda. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya.

Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terpantau diselimuti awan kabut dari atas KM Bimasena yang digunakan oleh Tim Kantor SAR Manado mengevakuasi warga setempat, Rabu, 18 April 2024.

Gunung Ruang Erupsi Lagi, BMKG Efektifkan Lima Stasiun Pendeteksi Tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau dampak dari erupsi fase kedua Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024