Logo BBC

Nasib Badak Jawa Bercula Satu Dihantui Ancaman Erupsi Anak Krakatau

Badak Jawa termasuk ke dalam spesies yang terancam punah. Badak Jawa yang langka ini hanya memiliki satu cula yang membuatnya berbeda dari badak-badak tipe Afrika. - Roberto Machado Noa/LightRocket via Getty Images
Badak Jawa termasuk ke dalam spesies yang terancam punah. Badak Jawa yang langka ini hanya memiliki satu cula yang membuatnya berbeda dari badak-badak tipe Afrika. - Roberto Machado Noa/LightRocket via Getty Images
Sumber :
  • bbc

Erupsi Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda Sabtu (22/12) lalu juga menyapu sebagian kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dua orang petugas taman nasional termasuk korban meninggal. Mereka terbawa arus sementara sejumlah bangunan kantor dan kapal milik TNUK juga hancur diterjang tsunami.

Meski demikian, gelombang tersebut tak menyeret serta badak Jawa yang terancam punah, yang saat ini hanya tinggal 67 ekor.

"Badak ini kami yakini dalam keadaan aman, karena ini ombak datang dari pantai utara, sementara di pantai utara ini keberadaan badak yang sering main ke pantai tidak terlalu banyak," ungkap Mamat Rahmat, kepala Taman Nasional Ujung Kulon, kepada wartawan BBC News Indonesia, Rivan Dwiastono Rabu (26/12).

"Mereka lebih banyak main di pantai selatan, daerah konsentrasinya di pantai selatan."

Menurut Mamat, selain merusak bangunan dan sejumlah peralatan milik taman nasional, tsunami "hanya" meratakan vegetasi hingga 100 meter dari bibir pantai di Citelang, Jamang, dan Tanjung Alang-alang.

"Memang vegetasinya rusak ya, tapi kalau satwa biasanya ketika ada gemuruh dia akan langsung melarikan diri, (mencari tempat yang) lebih aman ke dalam (hutan). Jadi saya yakini badak aman," ujarnya.