Pengamat Terorisme Sebut Ada Pergerakan Teroris Gagalkan Pilpres

Pengamat terorisme, Al Chaidar
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Pengamat terorisme, Al Chaidar menengarai ancaman teror dari kelompok-kelompok radikal masih potensial di Indonesia. Bahkan, jaringan yang berafiliasi dengan ISIS diperkirakan bakal melakukan aksinya dalam waktu dekat, untuk merusak rangkaian pemilu presiden.

Seorang Perwira dan 4 Tentara Irak Tewas Diserang ISIS

“Menjelang pilpres ini, orang-orang ISIS ada kemungkinan melakukan penyerangan. Masih ada potensi-potensi serangan,” katanya, saat di temui di Depok, Jawa Barat, pada Senin 21 Januari 2019.

Chaidar menyebut, beberapa wilayah yang cukup rawan, yakni Bekasi, Tanggerang, Bogor, Surabaya, Bandung, dan Cilacap. Target mereka memang mengacaukan pemilu presiden, karena mereka menganggap demokrasi itu haram, dan siapa saja yang melakukannya sah dibunuh.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Namun, itu umumnya telah diantisipasi polisi. Sebab, menurut Chaidar, serangan-serangan seperti itu akan dilakukan teroris tanzim, yakni teroris nonteritorial dan nonorganik. “Nonteritorial itu, artinya bisa berasal dari luar, kemudian larinya ke mana-mana. Karena sangat dinamis, biasanya membutuhkan handphone. Nah, kalau pakai handphone dapat dengan mudah dilacak polisi.”

Ketika disinggung seberapa jauh pengaruh Abu Bakar Ba’asyir, Chaidar menyebut kemungkinannya masih sangat kecil. Ba’asyir dinilai berpengaruh pada jaringan lamanya seperti Jamaah Ansharut Tahuid (JAT) dan Jamaah Ansharut Syariah (JAS), tetapi itu relatif kecil sekarang. 

Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil

Ba’asyir, menurut Chaidar, tidak lagi dalam posisi komando, hanya sebagai pemimpin spiritual. Ia hanya mengisi tausiah dan wejangan, bukan lagi berwenang memberikan perintah aksi.

Menurutnya, sel atas kelompok itu paling kuat di Surabaya, kemudian Bekasi, Tanggerang, Cilacap, Bandung, dan Medan. Pada dasarnya hampir di seluruh Indonesia, tetapi ada satu pecahan di Maluku Utara, yang cukup besar menguasai beberapa pulau.

Sel tidur yang cukup berbahaya ada di Surabaya, sebab di sanalah basis teroris yang dianggap paling kuat. “Basis paling terkuat. Jumlahnya mungkin ada sekira 150 orang lagi yang siap tempur,” katanya. (asp)

VIVA Militer: Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)

BNPT Usulkan Repatriasi WNI yang Sempat Gabung ISIS dan Ditahan di Kamp-kamp Suriah

BNPT menyebut telah mengusulkan repatriasi atau pemulangan kembali WNI yang terasosiasi Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan bergabung dengan ISIS ke Presiden Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024