BPN Sebut Orang-orang di Lingkaran Prabowo-Sandi Terus Digerus

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif (kiri) saat diperiksa di Polresta Surakarta.
Sumber :
  • VIVA / Fajar Sodik (Solo)

VIVA – Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif telah ditetapkan sebagai tersangka. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Ahmad Muzani menilai hal itu menunjukkan bahwa ada penggerusan terhadap orang-orang di lingkaran pendukung Prabowo Subianto.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Sekarang sudah mulai bahwa orang-orang yang berpotensi mendulang suara di lingkaran BPN sudah mulai digerus satu per satu," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 11 Februari 2019.

Sementara itu, dia menyindir kubu pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin terlihat seperti tidak ada masalah. Dia menyebut hal itu sebagai ketimpangan atau berat sebelah.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Sementara mereka sepertinya timnya baik-baik, bersih-bersih, tidak ada kesalahan. Laporan kita juga dianggap tidak ada bukti hukum, sehingga tidak perlu dipanggil-panggil, dimintai keterangan," ujar Muzani.

Sekretaris jenderal Partai Gerindra ini mengungkapkan, laporan yang dibuat oleh pendukung Prabowo selalu mentah tidak jelas. Padahal, katanya, laporan yang dibuatnya juga banyak.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Fadli Zon diancam akan dibunuh, itu katanya enggak dianggap sebagai sebuah bukti," kata Muzani.

Sebelumnya, Slamet Ma'arif disangka melakukan tindak pidana pemilu, berkaitan ceramahnya dalam kegiatan acara tablig akbar 212 Solo Raya pada 13 Januari 2019. Slamet dituduh berkampanye di luar jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), KPU provinsi, dan kabupaten/kota, sebagaimana diatur dalam Pasal 280 ayat (1). (art)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024