BNPB: Total Kerugian akibat Banjir Bandang Sentani Rp454 Miliar

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, pihaknya memperkirakan jumlah kerugian akibat banjir bandang di Sentani, Papua mencapai Rp454 miliar.

Potret Memilukan, 3 Balita Terendam Lumpur saat Banjir Bandang di Afghanistan

"Itu paling banyak karena kerusakan permukiman," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Maret 2019.

Ia menambahkan, perkiraan kerugian karena kerusakan permukiman warga mencapai Rp252 miliar. Sementara itu, untuk kerugian di sektor infrastruktur mencapai Rp174 miliar. 

BNPB: Hujan Ekstrem Diprediksi Terjadi hingga 20 Mei, Warga Sumbar Harus Waspada

Selain itu, lanjut Sutopo, kerugian di sektor ekonomi mencapai Rp22,6 miliar. Selanjutnya di sektor sosial seperti madrasah, gereja, masjid yang sudah rusak diperkirakan mencapai Rp4 miliar dan lintas sektor Rp1 miliar. 

"Total data kerugian dan kerusakan akibat banjir bandang Rp454 miliar. Ini data sementara yang nanti bisa berkembang. Data ini akan kita gunakan sambil kita hitung berapa kebutuhan untuk me-recovery nantinya kita akan masuk masa rehabilitasi rekonstruksi," ujarnya.

Korban Jiwa Banjir Bandang Sumbar Bertambah Jadi 44 Orang

Menurut dia, Pemerintah Daerah Sentani, Papua dan pemerintah pusat telah berkomitmen akan membangun kembali permukiman warga, infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak akibat diterjang banjir bandang, beberapa waktu lalu. "Akan kita bangun kembali yang lebih baik yaitu infrastrukturnya, permukimannya, ekonomi produktifnya dan sebagainya itu," katanya.

Pemerintah, lanjut Sutopo, juga akan merelokasi permukiman warga yang dianggap rawan musibah banjir dan longsor, di wilayah pegunungan Cycloop, Sentani, Jayapura. 

Saat ini, menurut Sutopo, Pemerintah Daerah Sentani tengah mencari beberapa titik lahan yang akan digunakan, untuk merelokasi permukiman warga. "Sebagian warga yang di sana sudah menyetujui untuk direlokasi, saat ini masih mencarikan lahan untuk relokasi," ujarnya.

Menurut Sutopo, pemerintah juga akan fokus pada pemulihan ekosistem di pegunungan Cycloop, dengan melakukan penanaman atau rehabilitasi hutan dan lahan kembali yang diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang. 

"Kemudian juga kita akan lakukan naturalisasi jalur sungai. Jalur sungai sekarang sudah hampir rata dengan tanah oleh karena itu akan segera dinormalisasi kembali," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya