- VIVA/Lilis Khalisotussurur
VIVA – Calon Presiden Joko Widodo menceritakan kisahnya terlambat berpidato pada kampanye terbuka di Sorong, Papua. Sebab ia dicegat massa untuk bisa bersalaman.
"Tadi malam saya jam setengah 10 malam sampai di Sorong Papua, harusnya menyampaikan kampanye itu jam 9, pesawatnya terlambat sampai di airport jam setengah 10," kata Jokowi saat kampanye terbuka di GOR Bung Hatta, Ngawi, Jawa Timur, Selasa malam, 2 April 2019.
Ia melanjutkan seharusnya sampai gedung tempat diselenggarakan kampanye hanya 15 menit perjalanan. Tapi harus ia tempuh menjadi 1,5 jam perjalanan.
"Karena apa? Di jalan dicegatin terus sama masyarakat, maju masih sekilo cegat, masih sekilo lagi cegat, coba di negara mana yang ada presiden lewat dicegati coba," kata Jokowi.
Menurutnya, biasanya kalau ada presiden lewat, jalan 'bersih' dengan pengawalan. Karena itu ia pun keluar dari mobil dan menyalami warga yang mencegatnya.
"Saya keluar dari mobil, saya salami, sudah pada lega, bisa jalan. Maju lagi, cegat lagi," kata Jokowi.
Ia bersyukur malam ini kondisi Ngawi hujan. Sebab ia menduga akan dicegat lagi bila tak hujan. Ia melanjutkan kisahnya di Sorong tiba pukul 23.00.
"Harusnya jam 11 nggak boleh kampanye, saya tanya ke pak Seskab, pak tanyakan ke Bawaslu sudah jam 11 lebih masih boleh ngomong ndak. Boleh pak, nda apa-apa, jauh-jauh dari Manado, dari Jakarta Manado kemudian ke Sorong, enggak boleh bicara ngapain. Boleh tapi jangan panjang-panjang pak, ya sudah saya bicara pendek 15 menit rampung selesai," ujar Jokowi.
Kampanye terbuka Capres Joko Widodo disambut meriah masyarakat Ngawi, Jawa Timur di GOR Bung Hatta. Pukul 18.50 WIB, masyarakat sudah memenuhi GOR Bung Hatta meski kondisi hujan.
Mereka kompak memakai padanan baju putih-putih maupun putih merah. Sementara nampak hadir juga perwakilan partai koalisi Jokowi-Ma'ruf yang mengibarkan bendera partai. Di antaranya Nasdem, PPP, dan PKPI.
Jokowi hadir sekitar pukul 19.45 WIB bersama Iriana Widodo, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain
Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka
