ATM Beras Jadi Sarana Hendi Salurkan Bantuan Sosial

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyerahkan simbolis penyaluran ATM Beras di Masjid Al-Iman.
Sumber :

Dalam upaya pengembangan inovasi dalam segala lini, Pemerintah Kota Semarang terus mendukung banyak terobosan baru yang dapat mempermudah berbagai urusan masyarakat.

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Salah satunya adalah inovasi penyaluran beras kepada warga tidak mampu melalui ATM Beras, yang sempat diperkenalkan tahun lalu di Masjid Agung Baiturrahman Kota Semarang.

Tahun ini, ATM Beras mulai digunakan oleh Pemerintah Kota Semarang, yang ditandai dengan penggunaan pertama oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai sholat Dzuhur berjamaah di Masjid Al-Amin, Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan, Selasa (7/5).

Hari Pertama Kerja, Hendi Temui Menko Luhut Bahas RUU Pengadaan

ATM Beras tersebut merupakan program Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang dengan menempatkan mesin ATM berisi beras di sejumlah masjid Kota Semarang.

“Rencana kita menaruh di 5 masjid Kota Semarang. Salah satunya masjid Al-Iman ini. Apa fungsi ATM Beras ini? Pertama, masyarakat yang kadang-kadang tidak terdata Jamkesmas, sehingga dia tidak dapat raskin, nanti bisa didistribusikan melalui masjid-masjid yang kami siapkan,” ungkap Hendi, sapaan akrab Wali Kota.

Jalankan Perintah Jokowi, Hendi Buka Layanan Terpadu P3DN di Semarang

Selain di Masjid Al-Iman Mugassari, ATM Beras juga akan ditempatkan di Masjid Al-Ikhlas Kelurahan Palebon, Masjid Al-Huda Kelurahan Mangkang Kulon, Masjid Baitul Makmur Kelurahan Kuningan, dan Masjid Al Huda Kelurahan Tandang.

Satu mesin ATM akan mendapat alokasi 1 ton beras setiap bulan dari Dinas Ketahanan Pangan. Alokasi tersebut dapat dipergunakan untuk membantu 100 orang.

“ATM ini akan diberikan kepada masyarakat yang memang membutuhkan dan dia bisa menarik beras itu tiap minggu. Sekali menarik 2.5 kg atau 3 liter, sehingga per bulan warga penerima mendapatkan alokasi 10 kg,” jelas Hendi.

Ia juga berharap dengan adanya ATM ini penyaluran beras menjadi lebih praktis, lebih efisien, dan masyarakat yang ada di sekitar masjid bisa lebih terbantu.

Menurut Hendi, program ini merupakan stimulan agar warga dan dermawan di sekitar masjid dapat mewujudkan Konsep Bergerak Bersama yang digagas oleh Hendi.

Alokasi beras dari Dinas Ketahanan Pangan ini berlaku hingga Desember 2019. Selanjutnya, demi keberlanjutan program, diperlukan peran bersama dari masyarakat dan dewan masjid.

“Tahun 2020, mudah-mudahan masih bisa jalan tapi berasnya sudah bukan dari Pemerintah Kota Semarang. Ini Konsep Bergerak Bersama yang coba kita tawarkan kepada masyarakat. Syukur alhamdulillah ini adalah bulan penuh berkah, niat untuk berbuat baik saja dapat pahala, apalagi kita benar-benar merealisasikan kegiatan positif untuk membantu sesama,” pesan Hendi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepada Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono, bahwa bantuan beras ini sifatnya stimulan dan merupakan program yang digagas bersama dengan Dewan Masjid Kota Semarang.

Nantinya, diupayakan dengan mencari dan menghimpun bantuan dari para dermawan di sekitar masjid tempat ATM berada.

“Tentu dengan cara demikian, melalui ATM beras ini penerima manfaat akan semakin bertambah banyak,” ungkap Sapto.

Sedangkan penerimanya adalah warga yang kurang mampu di sekitar masjid setempat yang telah masuk dalam Basis Data Terpadu yang belum menerima bantuan Beras Sejahtera dan Program Keluarga Harapan.

“Usulannya ditentukan berdasarkan prioritas. Warga yang betul-betul kekurangan yang diusulkan oleh kelurahan dan takmir masjid,” jelas Sapto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya