Pimpinan KPK Jamin Usut Menpora Imam Nahrawi

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan akan menindaklanjuti fakta-fakta sidang perkara dana hibah Kemenpora kepada KONI.

Tinjau Latihan Timnas Indonesia U-19, Menpora Sampaikan Pesan Presiden

Apalagi majelis hakim dalam putusannya meyakini ada pemberian Rp11,5 Miliar pada Menpora Imam Nahrawi melalui staf pribadinya, Miftahul Ulum.

"Itu nanti jaksa-jaksa itu akan lapor. Mereka juga punya naluri siapa yang duluan, siapa yang belakangan (diusut)," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang kepada wartawan, Rabu, 22 Mei 2019. 

Ketum KONI Minta Panitia Besar PON 2024 Segera Dibentuk

Saut menuturkan pimpinan KPK sejatinya telah membahas masalah ini. Namun tetap harus menunggu tim Jaksa yang melaporkan analisanya. 

"Nanti kita tunggu Jaksa akan laporan dan kemudian siapa yang direkomendasikan, lalu pimpinan akan memutuskan, kenapa enggak ini, kenapa enggak si ini (duluan diusut)," kata Saut.

Di depan Menpora Gubernur Sumut Paparkan Persiapan PON 2024

Saut menambahkan, memang memerlukan waktu sedikit lama untuk menjerat seseorang tersangka, apalagi dalam pengembangan kasus. Karena itu dia harap publik sabar untuk menunggu perkembangan kasus ini.

"Kan sudah hapal, (misalnya) kenapa kasus e-KTP itu lama. Semua kan tak lepas dari strategi-strategi (penyidikan)," ujarnya.

Diketahui dalam putusan majelis hakim terhadap Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy dan Bendahara KONI, Johny E Awuy disebutkan terbukti adanya pemberian uang sebesar Rp11,5 Miliar kepada Menpora Imam Nahrawi melalui staf pribadinya Miftahul Ulum dan staf protokolernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya