Kemenhub: Pantura Arah Cirebon-Indramayu Ramai Lancar di H-2

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi memantau arus mudik.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA –  Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menjelaskan, pada Senin 3 Juni 2019 pagi tadi pihaknya telah melakukan pemantauan situasi arus lalu lintas di daerah Cirebon-Indramayu.

Polri Berikan Santunan kepada Keluarga Korban Kecelakaan Maut KM 58

Selain itu, Budi pun turut memantau kondisi di sepanjang jalan Pantura, khususnya di ruas Arjawinangun-Jatibarang-Lohbener, Indramayu. Dimana, sampai pukul 08.30 WIB pagi tadi kondisinya ramai lancar, dan arus pemudik didominasi oleh kendaraan pribadi roda dua serta roda empat.

“Hari ini saya mengunjungi Cirebon dan melewati jalur Pantura, sampai pagi ini jalanan terpantau lancar. Dari tadi malam sampai pagi ini tidak ada lonjakan jumlah kendaraan yang signifikan,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Senin 3 Juni 2019.

Puncak Arus Mudik: Tol Kalikangkung Merayap Panjang, Sentuh 4 Ribu Kendaraan per Jam

Pantauan cuaca hari ini menurut Budi juga terlihat cerah berawan, dengan suhu 29 derajat. Budi menduga, bahwa tidak adanya kepadatan arus mudik ini adalah karena puncak arus mudik sudah lewat.

"Puncak arus mudik sudah terlewati, yakni pada tanggal 31 Mei-2 Juni kemarin. Jumlah pemudik ke Cirebon juga cukup banyak setelah besar di Jawa Barat seperti Bandung, Bogor, atau Garut,” ujar Budi.

Arus Mudik Lebaran, Penampakan Kemacetan Sebelum Masuk Pelabuhan Merak

Meski demikian, Budi mengimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati selama perjalanan, meskipun tidak ada kemacetan parah di sekitar jalur Pantura menuju ke arah Cirebon tersebut.

“Kalau memang perjalanan lancar, tetap jaga jarak Anda serta patuhi rambu-rambu lalu lintas. Saya juga minta untuk berhati-hati dan mewaspadai adanya pasar tumpah di kanan-kiri jalan,” ujarnya.

Diketahui, berdasarkan data arus mudik pada Jalan Nasional Non Tol, pada titik Balonggandu di H-3 Lebaran kemarin terdapat 73.952 kendaraan roda dua dan 32.021 kendaraan roda empat yang melintas ke arah keluar Jabodetabek.

Secara keseluruhan, sejak H-7 sampai H-3, di jalur Balonggandu terdapat lonjakan kendaraan roda dua sebanyak 172 persen dan kendaraan roda empat (mobil kecil) sebanyak 953 persen. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya