Logo BBC

Taman Baca di Bali Sediakan Literatur Kiri, berniat 'Usir Kebodohan'

Seorang pengunjung Taman Baca Kesiman di Denpasar, Bali, sedang memilih buku untuk dibaca. - Anton Muhajir
Seorang pengunjung Taman Baca Kesiman di Denpasar, Bali, sedang memilih buku untuk dibaca. - Anton Muhajir
Sumber :
  • bbc

Shaumi Slamiaty termasuk salah satu mahasiswa yang mengaku semula apatis terhadap isu-isu di luar urusan kuliahnya. Namun, setelah rajin bermain ke TBK, mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Udayana ini mengaku mendapatkan perspektif kritis pada isu-isu lain.

"Sebagai mahasiswa, saya dulu benar-benar tidak tahu apa-apa. Paling hanya tahu sekadar teori kuliah, misalnya konservasi. Saya tidak pernah belajar ada apa di balik itu. Namun, di sini saya belajar tentang sistemnya, tidak hanya pengertian. Jadi lebih tahu ada apa di balik apa yang kita pelajari," kata Shaumi.

Dari semula hanya sebagai pengunjung, Shaumi kini bekerja pula di TBK sebagai asisten manajer program. Sehari-hari dia mengelola program dan kegiatan di TBK. Sebagai orang yang tidak dulu tidak terlalu suka baca buku, kini dia bisa memahami isu-isu lain melalui diskusi.

"Diskusi berguna untuk mereka yang tidak terlalu suka baca tetapi mendengarkan," lanjutnya.

Stigmatisasi buku-buku kiri

Alit menilai stigmatisasi terhadap buku kiri yang selama ini terjadi di Indonesia hanya untuk melanggengkan pembodohan.

"Sekarang isu seperti itu tidak kena, tidak bisa dipakai lagi. Kalau masih menuduh seperti itu, datang saja dan ikut. Program-program di sini kan terbuka," jawabnya.