Logo BBC

Taman Baca di Bali Sediakan Literatur Kiri, berniat 'Usir Kebodohan'

Seorang pengunjung Taman Baca Kesiman di Denpasar, Bali, sedang memilih buku untuk dibaca. - Anton Muhajir
Seorang pengunjung Taman Baca Kesiman di Denpasar, Bali, sedang memilih buku untuk dibaca. - Anton Muhajir
Sumber :
  • bbc

Menurutnya, pemberangusan buku adalah hal yang sia-sia.

"Sekarang jika toh buku dilarang, orang bisa mencari secara online. Sekarang ada Internet. Orang bisa mengakses dari mana-mana," ujarnya.

"Kalau ada sweeping buku, itu kemunduran. Kalau itu tetap terjadi, sumbernya tetap kepicikan. Itu sangat tidak mendidik. Kenapa memelihara kepicikan? Kita tidak bisa memperlakukan anak muda sekarang seperti itu. Lebih baik kita buka dan kasih tahu," lanjutnya.

Shaumi lantas menimpali. Dirinya mengaku heran dengan maraknya penyisiran buku yang dianggap berideologi kiri.

"Buku itu sangat berharga, tetapi kenapa ada pihak-pihak yang membredel tanpa tahu isinya. Kenapa? Apa yang salah?" tanyanya.

Diskusi peristiwa 1965

Alit bersama kakaknya yang juga antropolog, Degung Santikarma, menggagas Taman 65 di rumah tua mereka di Kesiman, Denpasar.