- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan, dampak radius erupsi Tangkuban Perahu Bandung Jawa Barat masuk kategori aman.
Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan menjelaskan, apabila dibandingkan dengan kejadian tahun-tahun sebelumnya, radius erupsi Tangkuban Perahu maksimal akan mencapai 500 meter.
“Radius aman erupsi, seperti halnya pada Oktober 2013 adalah tidak mendekat kawah atau kurang lebih 500 meter (radius bibir kawah 400 meter),” ujarnya pada Jumat 26 Juli 2019.
Hendra juga tak memungkiri akan terjadinya erupsi susulan. “Erupsi susulan dapat saja terjadi dengan potensi landaan masih di sekitar dasar kawah, namun tetap dasar utama yang menentukan adalah data yang terekam saat ini,” ujarnya menambahkan.
Pada erupsi sore tadi, PVMBG menetapkan status gunung pada level 1. “Karena dasar dari peningkatan status adalah tingkat ancaman, dan saat ini tingkat ancaman masih di dalam kawah, sehingga belum perlu naik status, kecuali ke depannya ada potensi radius landaan yang membesar,” kata Hendra.
Seperti diketahui, Gunung Tangkuban Perahu Bandung Barat mengalami erupsi. Tercatat erupsi terjadi pukul 15:48 WIB. Asap erupsi terpantau melebar ke area timur, utara dan selatan.
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Jawa Barat. Sekitar 20 kilometer ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter.
Bentuk gunung itu adalah stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. [mus]
