Logo timesindonesia

Lima Waduk Kering, Ribuan Hektar Lahan Pertanian di Sragen Kering

Kondisi debit air waduk Ketro mulai menyusut. (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Kondisi debit air waduk Ketro mulai menyusut. (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Musim kemarau membuat lima waduk dan 41 embung di Kabupaten Sragen mengering. Akibatnya, ribuan hektare lahan pertanian di wilayah tersebut tak lagi mendapatkan pasokan air.

"Dari total tujuh waduk yang ada di Sragen, lima waduk sudah dalam kondisi kering. Sementara dua waduk lainnya hanya tinggal menyisakan debit antara 4 hingga 6 persen," ujar Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen, Supardi saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (3/9/19).

Lima waduk yang sudah dalam kondisi kering, lanjut Supardi, yaitu Waduk Botok, Waduk Gembong dan Waduk Kembangan di Kecamatan Karangmalang, Waduk Gebyar di Kecamatan Sambirejo, dan Waduk Brambang di Kecamatan Kedawung. 

Waduk Ketro di Kecamatan Tanon, kata dia, tinggal menyimpan debit air sebanyak 449.800 meter kubik, atau setara dengan 6 persen dari daya tampung. Sedangkan Waduk Blimbing di Kecamatan Sambirejo kini tinggal menyimpan 21.914 meter kubik air, atau sekitar 4 persen dari daya tampung waduk.

"Seluruh waduk di Sragen memang tipikalnya hanya sebagai tampungan aliran-aliran sungai. Ketika musim kemarau tiba, tidak ada lagi pasokan air dari sungai. Sehingga debit waduk pun lambat laun akan mengering. Waduk Botok salah satu yang pertama (kering). Sekitar bulan Juli," terang Supardi.

Kondisi yang sama juga terjadi pada puluhan embung yang tersebar di seluruh wilayah Sragen. Dari total 42 embung yang ada seluruhnya dalam kondisi kering kecuali Embung Kedungpring di Kecamatan Tangen.

Menurutnya, kondisi waduk ini tentu saja mengganggu pasokan air untuk pertanian. Berdasarkan data Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen, jumlah lahan yang tak lagi mendapatkan pasokan air akibat keringnya waduk luasnya mencapai 6.116 hektare.