Patani Rugi Lebih dari Rp29 Miliar Terdampak Erupsi Gunung Sinabung

Petani di sekitar Gunung Sinabung.
Sumber :
  • Putra Nasution/VIVA.

VIVA – Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara terjadi selama dua hari berdampak rusaknya lahan pertanian sekitar 3.045 hektare. Petani gagal panen dan diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp29 miliar.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Berdasarkan data diperoleh Dinas Pertanian Kabupaten Karo, lahan pertanian yang terkena imbas erupsi Gunung Sinabung tersebar di 4 Kecamatan, yakni Kecamatan Payung, Kecamatan Tigandreket, Kecamatan Tiga Binangan dan Kecamatan Kutabuluh.

“Total (lahan pertanian) yang  terdampak itu ada 3.045,8 hektare, dengan kerugian Rp29 miliar lebih,”? sebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Mahtesa Sitepu kepada wartawan, Rabu 3 Maret 2021.

Kementan Gencarkan Pompanisasi dan Olah Tanah serta Percepat Tanam Padi

Mahtesa menjelaskan, lahan pertanian yang rusak akibat abu vulkanik Gunung Sinabung dengan dampak besar dirasakan perlandangan cabai, jagung, jeruk, salak dan kopi.

“Masalahnya kemarin (terdampak) debu yang tebal, jadi datang gerimis, jadi semakin berat dan tak kuat menopang debu, hingga tanaman rusak,”tutur Mahtesa.

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi, Untungkan Petani

Untuk mengurangi dampak abu vulkanik ditanaman pertanian itu. Mahtesa mengatakan, baru melupakan upaya pembersihan ?dengan menggunakan blower untuk menyingkirkan debu.

Ia mengharapkan, segara hujan deras dengan itensitas tinggi untuk membersihkan tanaman petani itu.?“Kalau hujannya enggak deras bisa bermatian, berpotensi gagal panen,” ungkap Mahtesa.

Sementara itu, seorang Petani Jagung, ?Besli Surbakti (40) mengaku rugi besar akibat dampak erupsi Gunung Sinabung. Kini, ia cuma bisa pasrah dengan kondisi lahan pertaniannya diselimuti abu vulkanik dan dalam waktu akan melakukan panen.

“Kerugian Rp10 juta, jagung setengah hektare rusak total,” tutur ?Besli Surbakti.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya