Logo DW

Belajar dari Kontroversi PB Djarum

picture-alliance/Bildagentur-online
picture-alliance/Bildagentur-online
Sumber :
  • dw

Sebetulnya kenapa sih perusahaan rokok nggak boleh terlibat audisi? Nah kalau soal ini, mari kita bicara soal cukai. Di Indonesia, ada dua hal yang dikenakan cukai yaitu alkohol dan rokok. Suatu barang dikenakan cukai karena perlu dikendalikan – termasuk paparannya ke masyarakat. Selama ini cukai memang lebih sering dilihat sebagai ‘sumber pendapatan negara', tapi sebetulnya fungsi cukai yang lebih utama adalah soal pengendalian. Ketika cukai sudah membelenggu rokok supaya tak ‘ugal-ugalan', berarti ya termasuk tidak membuat persepsi positif akan rokok menancap di otak anak-anak kan?

Siapa lagi perusahaan yang mau buang uang untuk pembinaan atlet bulutangkis? Hilang sudah mimpi medali kita selanjutnya! Jadi inti persoalannya di pembinaan atlet bulutangkis yang mahal ya. Kalau PB Djarum betulan berniat melakukan itu, selalu ada cara untuk melakukannya tanpa melanggar aturan. Kita kembali lagi ke PP 109 tahun 2012 saja, karena toh aturannya sudah ada di depan mata.

Soal ini, jalan keluar itu sudah muncul.

Audisi bulutangkis jalan terus, hore! Brand image produk tembakau dicabut, hore!

Ini adalah kemenangan bagi anak-anak Indonesia. Ingat, data Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebut prevalensi perokok anak itu naik terus. Pemerintah harusnya menargektan penurunan prevalensi perokok anak jadi 5,2 persen di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019. Yang ada malah angkanya naik menjadi 8,8 persen di tahun 2018. Sedih. Banget. Kan.

Karena itu mari kita nikmati gelanggang audisi bulutangkis yang segera bersih dari promosi produk rokok lewat aneka rupa brand image itu. Studi Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2018 menemukan ada korelasi positif antara paparan iklan dan sponsor rokok dengan makin tingginya peluang anak jadi perokok. FIFA, WBF, Formula1 sudah memulainya, tidak ada kata terlambat untuk hal-hal baik.

Dokumen Tobacco Free Sports, Play It Clean yang dikeluarkan WHO pada 2002 memuat kalimat ini: "Sports ia a celebration of life... Tobacco products, on the other hand, do not celebrate life – they cause disease and death.”