Akhir Perseteruan IDI dan Menteri Kesehatan Terawan

Menkes Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

VIVA – Pengangkatan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan langsung menuai kontroversi. Protes keras muncul dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

DPR Ultimatum Menkes Terawan soal Vaksinasi COVID-19

Sebab, beberapa waktu lalu, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK-IDI) menjatuhkan sanksi etik kepada pakar metode cuci otak tersebut.

Sempat beredar pula surat dengan kop MKEK-IDI yang merokemendasikan Presiden Jokowi untuk tidak mengangkat Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.

Achmad Yurianto Diangkat Jadi Staf Ahli Menteri

Tapi, belakangan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI), Daeng M Faqih, meminta masalah ini tidak perlu diungkit kembali.

Ia mengaku tidak masalah dengan pilihan Presiden Jokowi yang memilih Terawan sebagai Menteri Kesehatan.

VIDEO: Deretan Pernyataan Kontroversial Menkes Terawan

"Itu kan masalah internal. Enggak usahlah dipersoalkan. Itu sudah lama. Janganlah diungkit-ungkit lagi. Malu kita. Lagian kami (IDI) menghormati keputusan Presiden. Pak Terawan, kan, salah satu anggota IDI. Enggak masalah, jangan persoalkan masalah di belakang," kata Daeng di kantor PB IDI Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.

Ia juga menegaskan bahwa masalah itu tidak sebaiknya diketahui pihak eksternal sehingga tak usah diungkit lagi.

"Sekali lagi, masalah etik itu tidak ada kaitannya dengan pejabat publik. Pejabat publik itu ditentukan oleh Presiden, dan kita menghormatinya. Case closed. Masih banyak PR yang harus diselesaikan," ungkapnya.

Lebih jauh, Daeng meminta masyarakat agar lebih fokus terhadap masalah yang ada di depan. Menurutnya, yang mesti didorong adalah silaturahmi dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah kesehatan.

"Yang saya bilang, kita ini enggak usah bicara yang kemarin-kemarin. Ke depan sajalah. Bagaimana agenda penyelesaian pelayanan kesehatan ini kita selesaikan bareng-bareng. Artinya, silaturahminya harus didorong lebih erat lagi," jelas Daeng.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya