Mahfud MD Sebut Soal Pemekaran Papua, Ada Papua Selatan?

Menko Polhukam Mahfud MD
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abdul Halim Iskandar

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengungkapkan akan adanya kemungkinan membentuk provinsi baru di Papua Selatan. 

12 Kampung KB Dicanangkan oleh Kepala BKKBN di Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Selatan

Mantan Ketua MK ini menyatakan usai ia melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa, 23 9 Oktober 2019.

"Saya tadi ketemu Mendagri, Pak Tito karnavian,  ya untuk mencocokan informasi tentang masalah politik dan keamanan, utamanya menyangkut Papua," kata Mahfud MD dilansir dari VIVAnews.

Moment Ganjar Bersama Tokoh Agama Merauke, Bicara Toleransi dan Kesejahteraan Guru Agama

Dalam pertemuan kedua tokoh tadi disinggung soal Papua. Bagaiman agar kedepannya menjaga dan membangun politik di daerah Papua.

"Ada disinggung-singgung tadi tentang kemungkinan membentuk provinsi baru di Papua. Sehingga papua itu nantinya tidak hanya seperti sekarang, Papua Barat tapi juga ada Papua Selatan dan mungkin lain-lain agar rentang kendalinya dan pengelolaan pembangunan di sana bisa secara efektif dilakukan," tutur Mahfud.

Kedepankan Dialog Soal Papua, Ganjar Pranowo Dapat Bisikan dan Pesan Dari Uskup Agung Merauke

Baca juga: Tarif Tol JORR II Rp17 Ribu Per Kilometer

Ia juga menyampaikan, bahwa kondisi saat ini  sudah relatif lebih kondusif dan sudah bisa lebih diidentifikasi pelaku-pelaku gerakan kriminal bersenjata yang ada di sana.

"Ya memang masih harus diwaspadai tapi relatif sudah  kondusif. Kemarin seperti saudara lihat, presiden dan ibu Iriana itu berkunjung ke sana. Kalau Gus Dur dulu melihat matahari terbit, kemudian Pak Jokowi dan Bu Iriana melihat matahari terbenam di Kaimana. Senja di Kaimana, seperti judul lagu lama tahun 60-an, bagus sekali," ujarnya.

Kemudian, ia menambahkan, bahwa dari aparat TNI dan Polri sudah melakukan pemetaan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di wilayah Papua.

"Pendekatan yang dilakukan tentu saja tetap komprehensif ya. Ada pendekatan keamanan, gitu ya atau pendekatan penegakan hukum sehingga mereka itu bisa dilihat sebagai kelompok gerakan bersenjata," ujarnya.

"Kelompok kriminal bersenjata itu bisa. tapi juga mungkin ada yang separatis. Itu perlakuannya tentu berbeda-beda. Kemudian yang lebih banyak di sana rakyat biasa yang enggak tau apa-apa," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya