- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Banjir di awal tahun 2020 yang melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menyebabkan jalur rel kereta api di area PT KAI Daop 1 Jakarta digenangi air. Hingga Kamis pagi, genangan air masih terlihat di sejumlah lintasan kereta.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan jalur kereta yang belum beroperasi penuh seperti di lintas Tangerang-Duri, karena terdapat genangan air diantara Batu Ceper - Rawabuaya dengan ketinggian 20 cm diatas kop rel.
“Perjalanan untuk KA Commuter line dari Tangerang hanya sampai Batu Ceper,” kata Eva di Jakarta pada Kamis, 2 Januari 2020.
Ia menambahkan, mulai pagi ini jalur rel antara Kampung Bandan-Kemayoran di Km 3+1/2 tergenang air ketinggian sekitar 15 cm diatas permukaan kop rel. Maka, perjalanan kereta lintas Jatinegara - Bogor dan sebaliknya berdampak.
“Dari arah Bogor hanya dapat beroperasi sampai Stasiun Kampung Bandan,” ujarnya.
Namun demikian, masih ada sejumlah kereta yang tetap berjalan dengan kecepatan kereta itu dibatasi hanya 40 40 kilometer per jam.
“Seperti jalur Citayam-Bojong KM 41 dan jembatan rel KA di KM 26 antara Bekasi-Tambun mengingat ketinggian air kali sudah mencapai sekitar 150 cm di bawah kop rel,” kata dia.
Menurut dia, adanya pembatasan kecepatan ini maka waktu tempuh kereta jadi lebih panjang. Kini, tim prasarana KAI Daop 1 terus melakukan upaya untuk menangani kondisi tersebut agar perjalanan kereta dapat dimaksimalkan.
“PT KAI Daop 1 mengimbau seluruh pengguna jasa KA agar tetap memperhatikan keselamatan dan mengatur kembali keberangkatannya,” tuturnya.
Sementara untuk perjalanan kereta api jarak jauh keberangkatan Stasiun Gambir, Pasar Senen dan Jakarta Kota tetap berlangsung normal.
“PT KAI Daop 1 Jakarta mengucapkan permohonan maaf atas kondisi sejumlah prasarana jalur rel yang belum dapat dioperasikan normal sepenuhnya dampak genangan air,” ujar Eva.
Viral Video Baku Hantam Dua Kelompok Suporter Bola di Stasiun Manggarai, Bikin Panik Penumpang
Ada yang menyebutkan bahwa ada suporter bola yang tidak suka dengan suporter bola lainnya yang saat itu berada di Stasiun Manggarai. Hingga hal ini menyebabkan kericuhan.
