Presiden Jokowi Berlakukan Karantina Parsial, Cek Faktanya

Presiden Joko Widodo (Jokowi), foto sebelum massa pandemi covid-19.
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

VIVA – Beredar narasi di layanan pesan instan dan media sosial yang menginformasikan bahwa Presiden Joko Widodo memberlakukan karantina terbatas terhadap aktivitas publik di beberapa wilayah di Indonesia. Wilayah dimaksud antara lain DKI Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Bandung dan sekitarnya, Surabaya dan sekitarnya, Banten, Tangerang, Semarang, dan Bali.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Narasi tersebut juga disertai 16 poin pernyataan yang mengatasnamakan Presiden Jokowi terkait pembatasan aktivitas warga.

Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden memastikan bahwa narasi tersebut tidak bersumber dari pernyataan Presiden Jokowi maupun sumber lainnya, seperti dikutip dari situs Sekretariat Negara, Rabu 18 Maret 2020. Artinya narasi yang beredar tersebut adalah hoaks atau bohong.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Presiden dalam keterangan persnya pada Senin, 16 Maret 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, telah menyampaikan sejumlah arahan yang justru tidak sesuai dengan narasi yang beredar tersebut.

Pertama, kebijakan karantina wilayah (lockdown) baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat yang hingga saat ini masih tidak terpikirkan.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah dan sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown,” tegas Presiden.

Adapun langkah yang perlu dilakukan saat ini adalah pembatasan sosial (social distancing), yaitu dengan mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak, dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko besar kepada penyebaran Covid-19.

“Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah perlu terus untuk kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran COVID-19 dengan tetap mempertahankan pelayanan kepada masyarakat, baik itu urusan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan layanan-layanan publik lainnya,” kata Presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya