- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Klaster baru yang berpotensi memperbesar angka kasus Corona COVID-19 di Jawa Timur terjadi di Kota Surabaya. Klaster baru itu ada dua yaitu klaster komunitas gereja dan klaster Pasar Simo. Dua titik klaster itu kini tengah dipantau oleh tim Rumpun Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengungkapkan, klaster komunitas gereja di Surabaya bermula ketika ada satu anggota jemaat yang positif Corona. Segera setelah itu 60 anggota jemaat lainnya menjalani rapid test. "Hasilnya belum keluar," kata Kohar saat konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, 8 Mei 2020.
Sedangka Klaster pasar Simo bermula dari adanya lima orang yang biasa beraktivitas di pasar tersebut hasil rapid test-nya reaktif. Data rinci terkait itu masih digali oleh tim tracing. "Untuk data dan perkembangannya belum, saya belum paham detail, belum dapat laporan," ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim itu.
Munculnya dua klaster baru itu memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya kasus Corona di Jatim. Sebelum itu, sudah muncul Klaster Sampoerna, klaster di lingkungan pabrik PT HM Sampoerna di Surabaya yang sampai saat ini masih didalami. Sementara ini, baru 77 karyawan Sampoerna yang terkonfirmasi positif yang dua di antaranya sudah meninggal dunia.
Ada juga potensi klaster penularan di sebuah pabrik rokok di Kabupaten Tulungagung. Belum lagi klaster penularan di Pasar Pujon, Kabupaten Malang, dan potensi penularan Corona di sebuah pasar di Bojonegoro. Di sana, dari 269 pedagang yang di-rapid test, 86 orang di antaranya hasilnya reaktif.
Berdasarkan hal itu, diketahui ada rekomendasi Ketua Tim Advokasi PSBB dan Surveillance COVID-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair, Windhu Purnomo bahwa diperlukan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik (Surabaya Raya). Ia juga merekomendasikan PSBB untuk Kota dan Kabupaten Malang, serta Kota Batu (Malang Raya).
Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2
Kementerian Kesehatan mengingatkan, meski COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 tak ada bukti menyebabkan sakit berat, tetap perlu menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan.
