Jumlah Kasus COVID-19 di Jawa Timur dan DKI Masih Tertinggi

Mural Lawan Virus Corona
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kembali menyampaikan update terbaru penambahan kasus COVID-19 dalam lingkup nasional. Selain itu ia juga menyampaikan jika ada 5 Provinsi yang masih cukup tinggi kasus kenaikannya. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: Update Corona 5 Juni 2020: Jumlah Kasus Positif Nyaris 30 Ribu

Yurianto menyampaikan bahwa sampai saat ini jumlah pasien positif corona sudah mencapai 29.521 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh sejumlah 9.443 orang dan yang meninggal dunia karena virus sebanyak 1.770 orang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Kalau kemudian kita rinci lebih detail sampai dengan tingkat provinsi, maka memang angka tertinggi yang kita dapatkan adalah di Jawa Timur yang meningkat 141 orang, kemudian DKI 76 orang, Kalimantan Selatan 71 orang, Jawa Tengah 58 orang, Sulawesi Selatan 54 orang," ucap Yurianto dalam Konfrensi Pers di YouTube BNPB, Jumat, 5 Juni 2020.

Tetapi, Yurianto juga menyampaikan ada 19 provinsi yang angka kenaikannya di bawah sepuluh persen, bahkan 6 provinsi diantaranya tidak ada kasus baru. Menurutnya ini merupakan cerminan dari kondisi masyarakat saat ini. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Kita juga melihat ada 19 provinsi yang angka kenaikannya di bawah sepuluh persen di antaranya ada 3 Provinsi yang hanya melaporkan kenaikan 2 kasus baru ada 4 provinsi yang melaporkan masing-masing hanya 1 kasus baru. Dan, 6 provinsi yang tidak ada kasus baru ini sesuatu yang menggembirakan karena ini adalah menggambarkan tentang kondisi masyarakatnya yang sudah mulai bisa menerapkan kriteria aman dari COVID-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan cara yang baik," ucapnya. 

Yurianto menyampaikan jika data yang disampaikan merupakan hal yang cukup membahagiakan sebab masyarakat sudah mulai sadar dengan pentingnya upaya pencegahan dari COVID-19. 

"Kita sudah melihat tentang disiplin masyarakat untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dengan air yang mengalir kita sudah mulai melihat banyak sekali masyarakat bahkan kita mulai melihat adanya masyarakat yang menegur orang lain apabila tidak menggunakan masker," katanya. 

Baca juga: Status Kuning, PSBB Bogor Resmi Diperpanjang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya