Tak Lolos Seleksi Capim KPK, Laode : Saya Ndak Kekurangan Pekerjaan

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif, diketahui tak lolos dalam proses seleksi calon pimpinan KPK. Komisioner petahana ini gagal dalam proses profile assessment yang dilakukan oleh panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) KPK. 

Struktur KPK Gemuk, Dewas Sudah Ingatkan Firli Bahuri Cs

Laode mengaku tak kecewa sama sekali. Bahkan, dia mengaku sudah ingin selesai dari jabatannya saat ini. Dia juga mengaku tak kekurangan pekerjaan.

"Enggak (kecewa) sama sekali.  Orang memang pengennya sudah selesai juga hahaha. Iya pensiun. Saya enggak kekurangan pekerjaan," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 26 Agustus 2019. 

KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi Dirgantara Indonesia

Namun, Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 ini mengungkapkan bahwa dirinya masih berkomitmen membantu pemberantasan korupsi di Indonesia. Dia mengatakan, akan terus membantu KPK dan lembaga penegak hukum yang lain.

"Seperti biasalah (setelah tak lagi jadi pimpinan). Pulang mengajar, pulang bikin program program di (pencegahan dan pemberantasan) korupsi seperti dulu bikin macam macam. Bantuin KPK, bantuin polisi jaksa pengadilan.  Seperti dulu kan begitu kerjanya," kata dia.

Anggaran Miliaran KPK untuk Mobil Dinas, Ini yang Bisa Dipilih

Diberitakan sebelumnya, Pansel Capim KPK, tak meloloskan komisioner petahana Laode Muhammad Syarif. Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Garnasih, menjelaskan, profile assessment sebenarnya sudah ada pada masing-masing calon. Tinggal pansel yang melihat dan memilih, siapa yang dianggap pantas untuk lolos.

"Banyak hal. Kemudian kita tracking kan sudah mulai masuk catatan-catatan yang sangat signifikan kan harus kita gunakan untuk menentukan 20 hari ini," kata Yenti, di Gedung I Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat 23 Agustus 2019.

Dia menjelaskan, untuk profile assessment, pihaknya melihat rekam jejak dari calon tersebut. Lalu, pansel melakukan penelusuran terhadap para calon seperti di antaranya, bekerja sama dengan perguruan tinggi tertentu.

"Profile assessment itu kan ada rekam jejak juga, dan kita juga sudah mulai memasukkan hasil tracking-nya, kalau ada yang signifikan pasti kita gunakan juga," katanya.

Berikut 20 nama yang ditetapkan lolos oleh Pansel Capim KPK :
1. Alexander Marwata, komisioner KPK
2. Antam Novambar, anggota Polri
3. Bambang Sri Herwanto, anggota Polri
4. Cahyo R. E Wibowo, karyawan BUMN
5. Firli Bahura, anggota Polri
6. I Nyoman Wara, auditor BPK
7. Jimmy Muhamad Rifai Gani, penasihat menteri Desa, PDT dan Transmigrasi
8. Johanis Tanak, jaksa
9. Lili Pintauli Siregar, advokat
10. Luthfi Jayadi Kurniawan, dosen
11. M. Jasman Panjaitan, pensiunan jaksa
12. Nawawi Pomolango, hakim
13. Neneng Euis Fatimah, dosen
14. Nurul Ghufron, dosen
15. Roby Arya, PNS Sekretariat Kabinet
16. Sigit Danang Joyo, PNS Kementerian Keuangan
17. Sri Handayani, anggota Polri
18. Sugeng Purnomo, jaksa
19. Sujanarko, pegawai KPK
20. Supardi, jaksa.

Wakil Ketua KPK Alexander Mawarta.

Bantah Isu Taliban, Pimpinan KPK: Adanya Militan Pemberantas Korupsi

Isu Taliban dinilai sengaja dihembuskan untuk menyerang citra KPK. Isu lama yang berulang kali dimainkan.

img_title
VIVA.co.id
26 Januari 2021