Setiap Hari 80 Orang Tewas karena Kecelakaan, Mayoritas Kaum Milenial

Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Darto Juhartono
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Angka kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia cukup tinggi. Kesadaran tertib berlalu lintas yang sangat rendah menjadi penyebab nyawa warga Indonesia melayang sia-sia.

Operasi Keselamatan 2024 Rampung, Catat 372 Orang Tewas Karena Kecelakaan

Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Kombes Pol Darto Juhartono mengatakan, setiap tahun 30 ribu orang pengendara roda dua meninggal dunia. 60 persen di antaranya merupakan kalangan milenial berusia 15 hingga 30 tahun.

"Setiap tahun rata-rata korban meninggal dunia 30 ribu orang artinya 1 hari 80 orang, hampir 60 persen milenial. Di dalamnya ada mahasiswa-mahasiswi Kami akan dorong mereka, untuk menjaga keselamatan," kata Darto, di Universitas Brawijaya Malang, Kamis 29 Agustus 2019.

Korlantas Polri Beri Bantuan ke Bocah SD yang Kecelakaan hingga Kaki Kanan Diamputasi

Darto membenarkan bahwa tingkat kedisiplinan dalam berlalu lintas menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan. Paling banyak penyebab kecelakaan adalah pengguna motor yang bermain handphone saat berkendara.

"Sebagian besar masalah disiplin berlalu lintas, tidak menggunakan helm, kecepatan tinggi, melawan arus, minum-minuman keras, menggunakan handphone. Itu yang membuat kecelakaan berakibat fatal," ujar Darto.

Utamakan Keselamatan, Ini Tips Aman Berkendara Sepeda Motor

Darto mengungkapkan, berdasarkan data itu Polri saat ini sedang gencar melakukan sosialisasi disiplin pengendara ke perguruan tinggi, salah satunya Universitas Brawijaya, Malang. Menurutnya, kendaraan bermotor menjadi mesin pembunuh yang paling mematikan di Indonesia.

"Bahwa mereka ini generasi muda bangsa calon pemimpin bangsa yang akan membangun negara jangan sampai meninggal dunia sia-sia di jalan raya. Kendaraan motor itu jadi mesin pembunuh paling besar di Indonesia," tutur Darto.

Darto mengatakan, ada 63 ribu mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang, 300 orang di antaranya bakal dijadikan pelopor tertib berlalu lintas. Harapannya, mahasiswa yang menjadi pelopor itu bisa menularkan ketertiban itu kepada minimal lingkungan keluarga, teman kampus, dan masyarakat sekitar.

"Sebagian besar kecelakaan oleh sepeda motor. Karena sepeda motor jadi kendaraan utama berangkat menuju kampus," kata Darto. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya