Sikap Tokoh Papua Soal Pengibaran Bintang Kejora di Depan Istana

Tokoh Papua, Michael Manufandu.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Tokoh Papua yang juga Wali Kota Jayapura periode 1988 - 1993, Michael Manufandu mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tidak lagi mengisukan Papua Merdeka. Isu itu sudah selesai dan tidak perlu digaungkan lagi.

Sebulan Diburu, Tim Intelijen Koops TNI Habema Berhasil Tangkap OPM Pembunuh Danramil Aradide Paniai

"Ya, kita harap bahwa ini tidak boleh terjadi, memang isu yang terjadi di Papua itu. Perlawanan itu hanya dua, kasih naik bendera, tentara marah atau teriak merdeka orang marah," kata Michael di Cikini, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2019. 

Terkait pengibaran bendera bintang kejora di Istana Negara, dia mengatakan, waktu itu memang datang saat kejadian. Michael mengaku sudah menasehati para pendemo untuk tidak melakukan aksi tersebut.

Meningkatkan Literasi Digital di Wilayah Timur, Langkah Menuju Pendidikan Merata

"Saya datang di situ, saya duduk dan saya dengar. Kenapa dibiarkan. (Mereka) dipanggil dinasehati. Saya datang, kita nasehati, sampai dia bosan dengar atau kita bosan menjelaskan," kata dia. 

Dia mengaku memilih untuk menasehati para pendemo tersebut daripada nanti Kepolisian yang menindak mereka. "Saya bicara kalau aparat nanti dia lawan. Saya tokoh Papua, dia bagian dari sistem sosial kita, dia bagian dari kultur kita, dia bagian dari masyarakat kita," kata dia. 

Pertemuan JMC RI-Papua Nugini, Dirjen Adwil Kemendagri: Tingkatkan Kerja Sama di Perbatasan

Soal penangkapan oknum pengibar bendera oleh Polda Metro Jaya, dia mengaku belum mengetahui. Kalaupun itu terjadi dia meminta aparat Kepolisian juga bijaksana agar tidak ada perlawanan masyarakat Papua.

"Itu bukan kesalahan kolektif tapi perorangan. Kalau dianggap mengatasnamakan semua orang Papua, semua orang Papua akan bergerak. Tapi itu satu dua orang ya udah, dua orang itu yang diingatkan, ditegur atau dinasehati," kata dia.

Dia menilai para aparat Kepolisian yang tidak mengamankan pengibar bendera pada saat kejadian, lantaran tidak ingin ada keributan. 

"Ya, memang karena mereka sudah ada petunjuk jangan sampai menimbulkan reaksi yang berlebihan. aparat juga bijaksana dan hati-hati. Itu bisa menimbulkan pro kontra," katanya. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya