Roy Suryo: Menpora Bukan Hanya Muda Pintar, Tapi Harus Jujur

Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo.
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Anwar Sadat

VIVAnews - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menanggapi Menpora Imam Nahrawi yang menjadi tersangka kasus korupsi. Ia pun berpesan pada Jokowi agar mencari menteri yang bukan hanya sekadar muda dan pintar tapi juga rinci mengelola anggaran.

Prabowo Subianto Jelaskan Apakah Program Makan Gratis Butuh Kementerian Khusus

"Sayang sekali dia harus terjebak dalam kasus ini. Tetapi pesan saya untuk Pak Presiden dalam kabinet berikutnya, memang harus bukan hanya sekadar muda, bukan hanya sekadar pintar olahraga dan pintar kepemudaan, tapi harus yang jujur dan bisa betul, rinci betul dalam mengelola anggaran," kata Roy di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis, 19 September 2019.

Ia menambahkan, meski tak sama, tapi persoalan seperti ini pernah terjadi di Kemenpora saat Andi Mallarangeng menjabat. Ia menjelaskan Kemenpora mengelola lingkup kegiatan olahraga dan kepemudaan.

Sri Mulyani Siapkan Rp 423,4 Triliun Buat Air Bersih hingga Sanitasi

"Dari sisi olahraga, itu banyak yang ditangani oleh Kemenpora dan mereka juga menangani anggaran. Misalnya adalah selain KONI ada juga KOI, ada juga Satlak Prima, kemudian yang lain adalah cabor-cabor yang ada di bawah KONI. Belum lagi kalau misalnya ada event yang besar, kayak Sea Games atau bahkan Asian Games," kata Roy.

Ia menambahkan ketika ada event olahraga maka bisa memunculkan kasus. Misalnya kasus Wisma Atlet. Lalu soal kepemudaan juga ada ratusan proposal dari organisasi kepemudaan.

Sri Mulyani Rancang Anggaran Kesehatan 2025 Rp 217,8 Triliun, Termasuk Buat Gizi Anak-Ibu Hamil

"Itu memang harus jeli-jeli benar ya. Kalau nanti kan seperti kasus kemah ya. Meskipun itu harusnya dari pihak kementerian harus clear betul. Konon kan sudah dikembalikan dan clear. Tapi kenyataannya kan kepolisian menemukan, makanya itu silakan diproses," kata Roy.

Ia mengaku prihatin hal ini terjadi. Apalagi saat Imam menjabat mulai tumbuh U16 dan U 19 terkait cabang olahraga sepakbola.

"Memang sangat rawan. Saya cerita ketika zaman saya. Setiap tahun itu selalu ada penganggaran untuk KONI. Anggarannya memang kita tergantung dari usulan yang ada dan dari pagu yang sudah ada dari pemerintah," kata Roy.

Ia pun dalam hal ini tugas deputi sangat berguna. Dalam setiap penganggaran dan sebelum ditandatangani menteri, akan ada paraf dari empat deputi. "Tapi sekali lagi saya menyayangkan jumlahnya gede banget ya, fantastis," kata Roy.

Saat ditanya soal pengganti, ia menyerahkan pada mekanisme yang ada. Tapi karena masa kerja tinggal dua minggu lagi, maka sebaiknya cukup dengan pelaksana tugas agar efektif.

"Tapi sekali lagi itu hak presiden arahannya, tapi hal bagus bagi Cak Imam semalam langsung preskon di hadapan teman-teman, untuk menyatakan sikap meskipun lebih bagus lagi semalam langsung mundur. Tapi ya enggak apa-apa," kata Roy. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya