Peringati Haornas, Kemenpora Gelar Simposium Interpretasi E-Sport

Simposium Interpretasi E-Sport
Sumber :
  • Kemenpora

VIVA – Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Deputi Pembudayaan Olahraga mengadakan Simposium dengan tema “Interpretasi E-Sport dalam Wacana Keolahragaan Nasional”, pada 7 September 2019, di Ballroom Hotel Rattan Inn, Banjarmasin. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap tanggal 9 September. 

Dunia Games Sudah Usai

Simposium ini merupakan lanjutan dari “Kajian Lintas Perspektif E-Sport dalam Paradigma Keolahragaan Indonesia” yang sebelumnya telah dilakukan FGD di Yogyakarta dan Bekasi dengan mengundang akdemisi olahraga, akademisi ekonomi, kesehatan, industri dari Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) dan Indonesia Esports Association (IeSPA).

Simposium dilaksanakan sebagai bentuk respons Kemenpora terhadap perkembangan e-sport di Indonesia dengan segala pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Selain itu, simposium ini akan menjadi bahan telaah terhadap fenomena maupun konsep e-sport sebagai salah satu dasar pertimbangan pengambilan kebijakan terhadap pengembangan keolahragaan.

Kemenpora: Proses Transisi Pemerintahan Harus Diisi Gagasan Segar Anak Muda

Kegiatan simposium berlangsung dalam dua sesi dengan pembahasan yang berbeda. Pada sesi pertama, membahas tentang “E-Sport dalam Perspektif Keolahragaan”, sedangkan pada sesi kedua tentang “Tantangan dan Peluang Masyarakat dalam Perkembangan E-Sport”.

Narasumber yang memberikan paparan datang dari berbagai macam keilmuan, yaitu Ilmu Keolahragaan, Ilmu Sosiologi, Ilmu Kesehatan, Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Teknologi, Ilmu Psikologi, Standarisasi Keolahragaan, dan e-sport. Sedangkan narasumber non-panelis dari unsur Budaya dan Fatwa Agama (MUI).

Kemenpora Dukung Turnamen PBSI Sumedang Open 2024

Moderator yang mengarahkan sesi diskusi kegiatan ini adalah Dr. Sony Teguh Trilaksono, MBA dari BSANK dan Aryo Moendanton dari anakmuda.net yang juga merupakan eks Direktur Akreditasi INAPGOC. Peserta yang diundang berasal dari beberapa Kementerian terkait, organisasi olahraga, perguruan tinggi, komunitas games, pemain e-sport, dan penyelenggara turnamen.

Diskusi berjalan dalam dua bentuk, yaitu diskusi diantara para panelis dan diskusi terbuka dengan peserta, di mana moderator memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan atau komentar guna mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang masalah yang dibahas. Sesi terakhir dari kegiatan simposium adalah penyampaian rumusan oleh Tim Perumus yang telah dibentuk dan mengikuti FGD sebelumnya.

Melalui kegiatan simposium ini, dapat dirumuskan beberapa hal, seperti dasar pemikiran lintas perspektif e-sport dalam perspektif epistemologi olahraga, merumuskan analisa dampak yang ditimbulkan dari perkembangan e-sport, serta merumuskan bahan referensi dan argumentasi guna menjawab berbagai macam opini di masyarakat terkait e-sport.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya