Jokowi-Ma'ruf Dilantik, KPU Berharap Pilkada Serentak 2020 Lancar

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menghadiri pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai pasangan presiden dan wakil presiden masa bakti 2019-2024.

Menteri Basuki Sebut Presiden Baru Akan Dilantik di IKN

Ia berharap presiden bisa cepat membentuk kabinet, agar regulasi dan tahapan Pilkada serentak 2020 bisa berjalan baik.

"Setelah presiden dan wakil presiden dilantik  dan menteri dipilih, kinerja pemerintah khususnya Pilkada 2020 semakin baik. Ada beberapa regulasi di kami belum sempurna. Kami harap DPR dan pemerintah bisa membahas ini agar Pilkada 2020 lebih baik," kata Arief di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

Arief menambahkan, regulasi yang perlu penyempurnaan terkait Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 yang menjadi dasar pelaksanaan pemilu. Terutama terkait digitalisasi pada Pilkada serentak 2020.

"KPU diskusi beberapa hal, pertama e-recap. Undang-undang Nomor 7 akan kita usulkan akan salinan dalam bentuk digital, kemudian e-recap dan syarat pencalonan untuk mantan terpidana," ujarnya.

Relasi Kuasa, Sex, dan Abuse of Power di KPU

Menurut Arief, pelantikan Jokowi-Ma'ruf menjadi pasangan presiden dan wakil presiden masa bakti 2019-2024 merupakan puncak dari pelaksanaan pemilu serentak 2019.

"Pelantikan ini jadi tahapan terakhir yang diatur KPU. Kami harap pelantikan berjalan lancar tertib sampai selesai. Apapun yang terjadi akan kami masukkan dalam laporan kami," ujarnya.

Arief mengungkapkan, pelaksanaan Pemilu serentak 2019 merupakan catatan dari perjalanan demokrasi Indonesia. Terutama pascareformasi di mana pemilihan presiden dilaksanakan secara langsung.

"Catatan demokrasi kita dari 1999 semakin baik, transparan dan kredibel. Orang makin percaya pemilu kita makin kredibel. Bukan hanya pemantauan tapi sekarang banyak negara yang belajar demokrasi ke Indonesia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya