Menag Sindir ASN yang Pakai Celana Cingkrang

Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Dalam rapat tersebut, ia memberi catatan terkait radikalisme yang menurutnya sudah menyebar hingga jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Ganjaran Kementerian BUMN untuk Pelindo karena Bantu Promosikan UMKM

"Ada yang ingin saya sampaikan, kesamaan sikap kita. Bapak presiden mengatakan bahwa masalah radikalisme adalah realitas, untuk kita semua kementerian yang ada di Indonesia. Mesti punya kesamaan sikap dengan hal ini," kata Fachrul di gedung Kemenko PMK, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2019.

Mantan Wakil Panglima TNI ini mengungkapkan hal tersebut dilihat oleh mata kepalanya sendiri saat menghadiri upacara di salah satu BUMN.  Di mana ada pejabat  BUMN yang tidak melakukan hormat saat pengibaran bendera dan lagu Indonesia Raya 

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Modern dan Tradisional dalam Sembilan Inspirasi Busana

Atas sikap tersebut ,purnawirawan jenderal TNI ini langsung menegur keras pejabat BUMN tersebut usia upacara. 

"Selesai gitu saya tanya, saya sebut namanya, Alfan apakah kamu sakit?  siap tidak, pak. Kamu sakit! Kalau kamu tidak sakit pasti kamu hormat kepada Indonesia Raya, karena kamu pegawai negeri dan kamu adalah abdi negara. Kalau kamu tidak hormat, keluar kamu!" kata dia.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan

Tak hanya itu Fachrul juga mengkritik pakaian yang digunakan para ASN, seperti celana cingkrang.

"Kemudian masalah celana cingkrang itu tidak bisa dilarang dari aspek agama, karena memang agama pun tidak melarang. Tapi dari aturan pegawai bisa, misal ditempat ditegur celana kok tinggi gitu? kamu enggak lihat aturan negara gimana? kalau enggak bisa ikuti, keluar kamu," jelasnya. 

Atas dasar itu ia menegaskan kembali semua aparatur negara dari pejabat hingga jajaran di bawah harus mempunyai sikap yang sama. 

"Jadi sikap kita harus sama. Jangan nanti misalkan saya marahin, di tempat lain deg-degan dan ketawa-ketawa. Nggak! Jangan! Kalau Anda tidak bisa menghormati Indonesia percuma negara membayar Anda. Keluar!" katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya