- VIVA/ Banjir Ambarita.
VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerald Plate, mengatakan tidak ada pembatasan internet pada peringatan Organisasi Papua Merdeka pada 1 Desember 2019. Tapi, jika ada kekacauan di Bumi Cenderawasih maka akan dilakukan tindakan pencegahan.
"Saya tidak bisa bicara kemungkinan. Dalam keadaan normal, tidak ada pembatasan. Hanya pada saat civil disorder, kekacauan. Kemudian pada saat civil disobedience, ya itu kan harus dicegah. Cara cegah apa? Ya, akun diblokir," kata Johny di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2019.
Tak hanya itu, apabila terjadi kekacauan di sana tentunya dari pihak Kominfo akan melakukan pemantauan di jejaring media sosial.
"Kami memonitor percakapannya. Bagaimana kualitas percakapan dan sampai di tingkat mana bahayanya. Dan kami informasikan ke instansi terkait untuk melakukan pencegahannya agar tidak ada civil disorder, kekacauan di masyarakat," katanya.
Tentunya, dari Kominfo sendiri sudah mempersiapkan langkah-langkah yang akan diambil pada saat itu.
"Persiapannya 7x24 jam setiap hari kami kawal teknologi informasi di Indonesia. Kami tidur, Kominfo tidak tidur. Benar itu. Karena apa? Ada aparat yang tugas khusus 7x24 jam mengikuti perkembangan. Hanya kami tidak bisa masuk ke sana. Saya pun tidak bisa masuk bebas. Supaya apa? Untuk menjaga kedaulatan dan kenyamanan masyarakat," katanya.
Menkominfo juga mempunyai manajemen penanggulangan konten. Melakukan literasi dan edukasi kerja sama dengan pihak lain.
"Kerja sama dengan lembaga dan tokoh. Itu literasi terkait pemanfaatan penggunaan media sosial. Kalau literasi pembinaan pendidikan," katanya.
