Total Ekspor November 2019 Anjlok 6,17 Persen

Ilustrasi Ekspor Impor
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada November 2019 anjlok jika dibandingkan Oktober 2019 maupun November 2019. Pada bulan itu, ekspor tercatat sebesar US$14,01 miliar, turun 6,17 persen dibanding Oktober 2019 dan turun 5,67 persen dibanding November 2019.

PT Ameya Livingstyle Indonesia Ekspor Ratusan Boks Produk Tenunnya ke Pasar Internasional

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, anjloknya nilai ekspor tersebut disebabkan turunnya kinerja ekspor di seluruh sektor perdagangan, kecuali sektor pertanian. Pada bulan itu, ekspor dari sektor pertanian menjadi satu-satunya yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,42 persen secara tahunan dengan nilai US$330 juta.

Adapun untuk sektor lainnya, seperti minyak dan gas bumi, mengalami penurunan sebesar 15,81 persen dibanding November 2019, dengan nilai US$1,1 miliar. Sementara itu, industri pengolahan turun 1,66 persen dengan nilai US$10,58 miliar sedangkan sektor pertambangan dan lainnya turun 19,09 persen dengan nilai US$1,99 miliar.

Alva Bicara Peluang Ekspor Motor Listrik Lokal ke Pasar Global

"Tapi karena porsinya hanya 2,12 persen, otomatis kenaikannya enggak mampu mengangkat total ekspor kita secara keseluruhan. Ke depan kita harap baik ekspor pertanian, tambang dan migas naik," tutur dia di kantornya, Jakarta, Senin, 16 November 2019.

Dengan begitu, secara kumulatif, ekspor Indonesia dari Januari hingga November 2019 juga mengalami penurunan, yakni sebesar 7,61 persen dengan nilai sebesar US$153,11 miliar dibandingkan catatan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$165,72 miliar.

Bea Cukai, LPEI BI, dan Kedubes Malaysia Gelar Asistensi dan Bussiness Matching UMKM di Bekasi

Ekspor migas secara kumulatif anjlok cukup dalam, yakni 26,01 persen dengan nilai US$11,41 miliar, sedangkan sepanjang Januari hingga November 2018 sebesar US$15,46 miliar. Begitu juga dengan industri pengolahan yang anjlok 3,55 persen, karena turunnya ekspor minyak kelapa sawit dengan nilai US$115,70 miliar.

Sementara itu, ekspor produk pertambangan dan lainnya anjlok 16,35 persen atau senilai US$22,73 miliar karena turunnya ekspor bijih tembaga, sedangkan ekspor produk pertanian meningkat 3,5 persen dengan nilai US$3,24 miliar yang ditopang oleh meningkatnya ekspor kopi.

"Jadi total nilai ekspor selama November turun dibanding bulan lalu juga turun dibandingkan November tahun sebelumnya," tegas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya